BERITA tentang virus corona telah membius secara global. Dunia dibuat takut dengan merebaknya virus ini.

Kepanikan massal terjadi dimana-mana. Orang menyerbu mall untuk memborong masker, bahan makanan dan minuman.

Orang berusaha menimbun sembako di rumah. Takut keluar rumah. Takut kehabisan barang.

Di tengah kepanikan itu ada oknum-oknum kapitalis yang memanfaatkan kesempatan mencari untung diri sendiri.

Bisa diduga kepanikan massal ini memang diciptakan. Ada orang atau pihak yang menebar ketakutan demi keuntungan pribadi.

Dunia lebih mempercayai berita-berita menakutkan daripada hal-hal baik yang membawa damai.

Ada banyak hal baik dan benar di dunia ini tetapi orang lebih percaya pada berita-berita hoax dan menghancurkan. Akibatnya masyarakat dibuat takut, panik dan brutal.

Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus mengingatkan kepada angkatan dunia ini. Orang banyak meminta tanda kepada Yesus sebagai utusan dari surga.

Tetapi Yesus tidak mau memberi tanda. Sekalipun diberi tanda, orang-orang ini tetap tidak percaya. Maka Yesus mengutip peristiwa di Perjanjian Lama.

Ratu dari selatan itu datang kepada Salomo dan dia percaya pada hikmatnya. Orang-orang Niniwe bertobat ketika mendengar pewartaan Yunus.

Tetapi orang-orang ini tidak percaya pada pewartaan Yesus. Orang yang tidak percaya, diberi tanda apa pun akan sulit menerimanya.

Yang dibutuhkan adalah pertobatan, bukan tanda. Tanda tidak akan berguna apa-apa, kalau orang tidak mau bertobat.

Yunus mengabarkan bahwa Tuhan akan murka jika orang-orang Niniwe tidak bertobat.

Mereka percaya dan melakukan pertobatan, dari orangtua sampai bayi-bayi, dari hewan sampai seluruh ciptaan, dari raja sampai orang biasa. Mereka melakukan pertobatan.

Semestinya munculnya gejala-gejala alam sekarang ini memberi tanda kepada semua orang untuk melakukan pertobatan.

Bertobat dari percaya pada berita-berita hoax kepada berita yang benar. Bertobat menyebarkan hinaan, kebencian, kekerasan, fitnah dan berita bohong.

Bertobat menebarkan ketakutan, teror, dan intimidasi. Mari kita lebih mengedepankan kemanusiaan, kasih sayang, perdamaian, kerukunan, kebersamaan supaya kita hidup dalam damai.

Virus corona menyebar kemana-mana
Dunia menjadi panik dibuatnya
Kita harus tebarkan virus cinta kepada sesama
Agar dunia menjadi damai dan sukacita

Cawas, menunggu berita gembira
Rm. A. Joko Purwanto Pr