Hidup ini adalah kesempatan.
Hidup ini untuk melayani Tuhan
Jangan sia-siakan waktu yang Tuhan beri
Hidup ini harus jadi berkat.

Kendati lagu ini sederhana, namun sarat maknanya. Waktu adalah kesempatan dan peluang yang tak mungkin datang kembali. Maka kesempatan itu jangan pernah disia-siakan. Waktu untuk menjadi berkat itu jangan pernah dibuang percuma. Nanti kita akan menyesal seumur hidup.

Cerita tentang orang kaya dan Lazarus menjelaskan agar kita tidak membuang kesempatan untuk menjadi berkah bagi orang lain.

Orang kaya itu selalu memakai jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari bersuka ria dalam kemewahan. Ia sangat menikmati kemewahannya dan lupa ada orang miskin di sampingnya.

Hidup dan kekayaannya hanya untuk dirinya sendiri. Ia tidak peduli terhadap dunia sekitarnya. Tembok egoisme menutupi hatinya. Ia sudah merasa nyaman dengan dirinya sendiri. Di pintu hatinya sudah ada peringatan “Awas ada anjing galak.”

Orang kaya itu tidak mau mendekati si miskin. Tetapi anjing-anjingnya yang dilepas untuk menjilati borok-borok orang miskin itu.

Kesempatan agar hidup menjadi berkat musnah karena egoisme pribadi. Ketika dia harus mempertanggungjawabkan hidupnya di hadapan Sang Hakim Agung, orang kaya itu terlempar ke tempat penyiksaan abadi.

Sementara Lazarus si miskin itu membiarkan dirinya dijilati anjing-anjing si kaya. Ia memberikan dirinya untuk hidup makhluk lain. Ketika dia mati, pangkuan Bapa Abraham sudah menantinya.

Ia yang mau berkorban, pada akhirnya memperoleh kemuliaan. Ia yang rela menderita, akhirnya memperoleh pahala.

Waktu tidak bisa diputar mundur. Peluang hilang. Kesempatan lenyap. Kebaikan sirna tak bisa diulang kembali. Maka jangan sia-siakan waktu yang Tuhan beri. Ambil waktu dan tarik kesempatan serta sambar peluang sekecil apa pun untuk berbuat baik.

Karena bukan apa yang kita miliki yang akan menentukan hidup kita kemudian, tetapi apa yang kita buat terhadap saudara kita yang lemah, miskin, kecil dan tersingkir. Sudahkah kita ambil peluang berbuat baik?

Berakit-rakit ke hulu,
Berenang-renang ke tepian.
Bersakit-sakit dahulu,
Bersenang-senang kemudian.

Cawas, ambil peluangmu….
Rm. Alexandre Joko Purwanto, Pr