O kawula punika palwa upaminya. Alit tur tan prakosa ngambah ing samudra.
Dipun tempuh prahara lan aluning samudra. Dhuh Dewi Mariyah, pangayoman amba.
(Aku ini seperti perahu, kecil dan tak berdaya mengarungi samudera. Dihantam prahara dan ombak kehidupan. Duh Ibu Maria, engkaulah pelindungku)
Lagu pujian kepada Bunda Maria sebagai teman perjalanan kita mengarungi samudera kehidupan yang berat ini, pantas direnungkan dalam perikope bacaan Injil hari ini. Kendati lagu itu ditujukan kepada Maria, tetapi tidak salah juga kalau harapan kita seperti para murid yang memohon pertolongan Tuhan.
Sesudah memberi makan limaribu orang, Yesus pergi ke gunung untuk berdoa. Para murid naik perahu menyeberang ke Kapernaum. Malam itu laut bergelora karena diterjang angin kencang. Yesus tidak bersama maereka.
Ketika mereka mendayung dengan sangat kelelahan, Yesus mendekati mereka, berjalan di atas air. Mereka sangat ketakutan. Kata-kataNya meneguhkan, “Aku ini, jangan takut!” Mereka mempersilahkan Yesus naik ke perahu dan akhirnya mereka selamat sampai ke tujuan.
Kita ini seperti para murid yang sedang mengarungi samudera kehidupan. Gelombang kehidupan sering menerpa kita. Bisnis gagal, keluarga kacau berantakan, masa depan gelap, terjerat masalah tak kunjung selesai, suasana kerja buruk, anak-anak tak bisa diatur, cari kerja selalu buntu dan banyak masalah lain. Dalam situasi seperti itu, kita butuh orang yang berkata, “Aku ini, jangan takut”.
Kita perlu mempersilahkan Yesus masuk ke dalam bahtera kita. Kita membiarkan Yesus menjadi nakhoda perahu kita. Bisa jadi selama ini kita terlalu mengandalkan kekuatan kita sendiri. Ada gelombang besar yang tak mungkin kita atasi sendiri. Kita membutuhkan pertolongan tangan Tuhan.
Kehadiran Yesus dalam keluarga kita bisa menyelamatkan keretakan bahtera. Tangan Tuhan mampu membangkitkan semangat untuk terus maju. Maka berilah ruang dalam hatimu supaya Tuhan bisa masuk di dalamnya. Berilah tempat dalam waktumu supaya Tuhan bisa hadir membantu persoalan-persoalanmu.
Pergi ke pasar membeli tahu
Tahu dimasak campur lasanya
Seberapa pun beratnya beban hidupmu
Biarkan Tuhan ikut hadir menolongnya
Berkah Dalem,
Rm. A. Joko Purwanto