“Hamba-elang Yang Merana”

BANGSA Indonesia hampir memiliki Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional di Bukit Hambalang. Namun apa lacur, KPK keburu mengendus adanya dugaan korupsi yang dilakukan menteri olahraga dan ketua salah satu partai pada era pemerintahan SBY. Akibatnya bangunan megah di atas bukit itu sekarang mangkrak tak terpelihara. Malang dan merana.

Bangunan yang mangkrak itu ditutupi dengan pagar seng warna putih. Banyak rumput-rumput liar tumbuh dimana-mana. Seperti rumah hantu, tidak ada aktivitas apa pun di daerah itu. Semua alat berat yang biasa beraktivitas di situ sudah ditarik bersih. Audit BPK menyebutkan kerugian negara sebesar 243,66 milyar dikorupsi secara berjamaah untuk kepentingan tertentu.

Kesalahan kebijakan dan penyalahgunaan kekuasaan menyebabkan rencana pembangunan proyek itu gagal total. Hamba Elang yang mangkrak malang. Bangunan megah yang jadi beban sejarah.

Yesus berkata, “Siapakah di antaramu, yang mau membangun sebuah menara, tidak duduk membuat anggaran belanja dahulu, apakah uangnya cukup untuk menyelesaikan pekerjaan itu? Jangan-jangan sesudah meletakkan dasar ia tidak dapat menyelesaikannya. Lalu semua orang yang melihat itu akan mengejek dengan berkata, ”Orang itu mulai membangun, tetapi tidak dapat menyelesaikannya.” Orang Jawa bilang, “Kakehan empyak kurang cagak.”

Mengikuti Yesus juga harus ada hitung-hitungannya. Jangan asal mau tetapi tidak dapat mewujudkannya. Berani gak kita meninggalkan bapa-ibu, suami-istri, anak-anak, saudara-saudari, bahkan nyawanya sendiri?

Tuntutan mengikuti Yesus itu adalah berani memanggul salib. Orang harus bisa menghitung, merencanakan, mempertimbangkan segala resiko yang harus dihadapi dan dihidupi, jika mau mengikuti Yesus.

Jangan sampai di tengah jalan menyesal; kenapa berat ya memanggul salib? Kenapa banyak kesulitan ya jadi murid Yesus? Setelah dibaptis, ikut Yesus kok usahaku tidak mulus ya? Aku kok gak bisa naik pangkat ya? Jadi orang Katolik kok diejek, difitnah, dipersulit ya?

Di tengah jalan kita lalu mangkrak seperti proyek Hambalang itu. Karena tidak berani memanggul salib, kita tidak jadi membangun rumah Tuhan, malah jadi rumah hantu.

Yesus sudah memperingatkan kita sejak awal, “Demikianlah setiap orang di antaramu yang tidak melepaskan diri dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.” Silahkan berhitung, siapkan anda tetap berani maju menjadi murid-Nya?

Setiap pagi muncul bintang Venus.
Menyambut mentari di cakrawala.
Kalau kita berani ikut Yesus.
Jangan ragu-ragu memanggul salib-Nya.

Cawas, sejenak melihat bintang…
Rm. Alexandre Joko Purwanto,Pr