SEMUA klub liga Inggris mengakui kalau mereka main di Stadion Anfiled, rasanya tidak hanya melawan sebelas pemain, tetapi duabelas. Pemain tambahan itu adalah penonton fanatik Liverpool.

Mereka punya semboyan “You’ll Never Walk Alone.” Dengan menyanyi, menari, bersorak dari tribune, mereka seolah ikut main di lapangan. Para pemain itu tidak sendirian, tetapi bersama-sama dengan penonton menggempur pertahanan lawan.

Pemain dan penonton menyatu menjadi pertunjukkan indah yang menggetarkan lawan-lawan mereka. Gemuruh nyanyian mereka seolah mau mengatakan, “Kalian tidak bermain sendirian, kami ikut mendukung dari pinggir lapangan. Kita bersatu padu.”

Yesus berkata, “Aku dan Bapa adalah satu.” Yesus menyatu dengan Bapa. Bapa hadir dalam diri Yesus. Apa yang dikerjakan Yesus adalah pekerjaan Bapa. Ia adalah utusan Bapa. Dialah Mesias dari Allah.

Namun orang-orang Yahudi tidak percaya. KataNya kepada mereka, “Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, tetapi kamu tidak percaya.”

Orang dinilai disiplin salah satunya bisa dilihat dari tingkat kehadirannya yang selalu tepat waktu. Orang dinilai jujur bisa dilihat dari akurasi laporan, transparansi dan akuntabilitasnya.

Orang sabar dinilai dari ketenangannya menghadapi masalah, tidak “grusa-grusu”, penuh pertimbangan. Penilaian terhadap seseorang itu dapat dilihat dari apa yang dikerjakannya.

Melihat pekerjaan-pekerjaan Yesus, mestinya orang bisa mengetahui siapakah Yesus itu sebenarnya. Tetapi orang-orang Yahudi itu masih bimbang, memaksa Yesus mengatakan secara terus terang.

Dalam kehidupan ini tidak harus segala sesuatu diucapkan. Suami istri itu tidak perlu mengatakan setiap menit setiap waktu, “Aku cinta padamu say”. Tetapi dari tindakan, perbuatan dan karnyanya menunjukkan bahwa mereka saling mengasihi.

Marilah kita menyatu dengan Yesus melalui tindakan dan karya-karya-Nya. Dengan karya belas kasih, orang akan melihat kita ini murid-murid-Nya.

Mari budayakan hidup bersih.
Kita cegah mata rantai corona.
Ikuti Yesus ajarkan cintakasih.
Akan jadi berkah untuk sesama.

Cawas, jangan menyerah….
Rm. A. Joko Purwanto Pr