Wibawa dan kuasa Yesus nampak dalam perikop Injil hari ini. Yesus yang adalah anak tukang kayu menyuruh Simon dan teman-temannya untuk menjala ikan.

Simon adalah nelayan yang berpengalaman. Hidup mereka ada di danau Genesaret. Mata pencaharian mereka mencari ikan di danau.

Sehari-hari mereka bergumul dengan perahu, jala, musim, ikan, dan segala tetek bengeknya. Mereka pastilah ahli mencari ikan. Dimana ikan-ikan berkumpul dan dapat dijala, pastilah mereka paham.

Para nelayan mencari ikan pada malam hari. Mereka berangkat sore, menuju ke tengah danau dan sepanjang malam menjala ikan.

Namun malam itu nampaknya mereka sial. Tidak mendapat apa-apa. Hal ini nampak dalam dialog antara Yesus dan Simon.

Yesus berkata kepada Simon, “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.”

Jawab Simon, “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa.”

Mereka yang ahli tentang mencari ikan telah sepanjang malam bekerja keras tapi nihil tak satupun ikan ditangkap.

Kalimat yang penting adalah, “Tetapi atas perintahMu aku akan menebarkan jala juga.”

Kehebatan, keahlian, profesionalitas, kompetensi, prestasi yang top markotop tidak ada apa-apanya di hadapan Yesus.

Kita tidak bisa menyombongkan semua itu di hadapan Tuhan. Petrus yang ahli menangkap ikan, tidak bisa apa-apa. Dia akhirnya taat dan menyerah pada Tuhan.

Ketika orang mengandalkan kemampuannya sendiri ternyata hasilnya nol. Tetapi kalau segala sesuatu kita lakukan dalam nama Tuhan, hasilnya melimpah.

Yesus mengajak Simon ke tempat yang dalam. Di air yang dangkal pastilah ikan-ikannya hanya yang kecil-kecil saja. Di air dalam ada banyak ikan yang besar-besar.

Yesus mengajak mereka berani lebih ke dalam. Tantangan dan resikonya besar. Tetapi kalau Tuhan bersama kita, pasti akan mendapat hasil yang berlimpah.

Beranikah kita menerima ajakan Yesus untuk bertolak ke tempat yang dalam?

Alamatku ada di Dusun Brangkal
Sulit dicari pada waktu malam
Hidup kita jangan hanya dangkal-dangkal
Beranilah memasuki yang lebih dalam

Cawas, di suatu pagi
Rm. A. Joko Purwanto Pr