UMUM terjadi di berbagai paroki betapa sulitnya mencari pengurus dewan pastoral paroki, prodiakon atau perangkat-perangkat pelayanan pastoral.

Jika orang ditawari untuk menjadi pengurus dewan, ketua lingkungan atau prodiakon, jarang yang langsung menyatakan kesiap-sediaannya.

Ada banyak alasan untuk menolak. Ada orang muda berprestasi tetapi merasa tidak mampu dengan alasan sibuk pekerjaan. Ada orang yang trampil berorganisasi tetapi kalau diajak melayani di paroki bilang tidak punya waktu.

Ada orang yang berpengalaman tetapi usianya sudah tua. Ada keluarga yang potensial tetapi punya alasan anaknya masih kecil-kecil. Aneka macam alasan untuk menolak ikut dalam pelayanan di gereja.

Seandainya Tuhan itu menolak doa-doa dan tidak mau memberi berkat, lalu bagaimana ya? Hanya soalnya bagi Tuhan tidak ada alasan untuk tidak memberi berkat kepada kita.

Tuhan mengundang kita semua untuk ikut perjamuanNya. Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak datang dengan berbagai alasan.

Ada yang baru membeli ladang dan dia sibuk mengurusnya. Yang lain berkata, “Aku baru membeli lima pasang lembu kebiri dan aku harus pergi mencobanya.”

Yang lain lagi punya alasan baru saja menikah sehingga tidak sempat datang ke undangan pesta. Perjamuan pesta yang sudah disiapkan itu terancam batal karena tidak ada yang mau datang.

Tuan yang punya “gawai” itu akhirnya memaksa untuk membawa orang cacat, lumpuh, buta, miskin dan yang lain untuk datang ke pesta.

Orang-orang “cacat” itulah yang ada di arena pesta. Tetapi bagaimana bisa menikmati pesta jika yang hadir adalah orang-orang cacat?

Bisa dibayangkan bagaimana permainan sepakbola bisa dinikmati jika yang ada di lapangan adalah orang lumpuh, buta, bisu, tuli dan cacat lainnya?

Tetapi yang mau disampaikan adalah Tuhan itu mengundang kita kepada keselamatan. Siapapun juga tanpa pandang bulu. Tuhan membebaskan para undangan entah menerima atau menolak.

Kalau menolak, mereka tidak masuk ke perjamuanNya. Tetapi jika menerima, mereka akan ikut bersama perjamuan Tuhan.

Semua tergantung dari kita sendiri. Mau menerima atau menolak. Mau selamat atau tidak. Silahkan anda memilihnya.

Menari gambyong hanya bertiga
Kurang serasi tidak sempurna
Tuhan selalu mengundang kita
Ikut serta dalam perjamuan pestaNya

Cawas, pagi yang cerah
Rm. A. Joko Purwanto Pr