DALAM sebuah kisah selalu ada tokoh antagonis. Dalam Film Batman ada tokoh jahat namanya Joker. Di Film Spiderman, tokoh antagonisnya adalah Venom.

Dalam kisah Star Wars, ada tokoh jahat namanya Dark Vader. Dalam kisah pewayangan kita bisa melihat tokoh antagonis dalam diri Sengkuni. Dialah sebetulnya yang mengendalikan para Kurawa.

Dengan licik dan “julig” Sengkuni mengejar harta, kekuasaan dan kehormatan. Otak dari jiwa angkara murka nan serakah para Kurawa adalah Patih Sengkuni. Dialah yang mengendalikan Raja muda Hastina, Duryudana.

Dengan pikiran licik Sengkuni berusaha menghancurkan Pandawa agar Negeri Hastina tetap dikuasai Kurawa. Dengan fitnah keji dia merebut tahta Patih Hastina dari Gandamana.

Dia selalu menipu dan berbohong kepada Destarastra yang buta demi kepentingannya sendiri. Sengkunilah yang jadi otak kejahatan dan keserakahan para Kurawa.

Dalam Injil hari ini kita melihat sisi gelap kehidupan Yudas Iskariot. Dalam perikope ini ditunjukkan bagaimana Yudas mempunyai kebiasaan buruk yang berhubungan dengan uang.

Ia memegang kas kelompok. Nampaknya dia tidak jujur. Penginjil mengatakan, “Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.”

Kemunafikannya diperlihatkan ketika ia menyindir Maria saudari Lazarus yang meminyaki kaki Yesus dengan minyak narwastu yang mahal.

“Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tigaratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?”

Nampaknya pikirannya logis, rasional dan bermoral tinggi. Ia memikirkan nasib orang-orang miskin. Tetapi di balik itu ternyata ada niat jelek yakni memikirkan kantongnya sendiri.

Ada orang-orang di dekat Yesus yang mencari keuntungan pribadi. Di gereja, orang-orang seperti ini tidak sedikit. Biar nampak aktif di gereja, bahkan menjadi pengurus, tetapi di balik itu mencari nafkah untuk kepentingan sendiri.

Ada banyak tipe murid Yesus. Ada yang pemberani seperti Petrus. Ada yang setia seperti Yohanes. Ada yang tulus seperti Maria. Tetapi ada pula tipe murid seperti Yudas. Mencari keuntungan dan tega menikam dari belakang.

Marilah kita memurnikan motivasi kita dalam mengikuti Yesus. Tuhan murnikanlah hatiku untuk setia mengikuti-Mu.

Minggu Palma tanpa kehadiran umat.
Hanya ditemani suara musik yang lembut.
Waspadalah dengan teman yang dekat.
Ia bisa menjadi musuh dalam selimut.

Cawas, sunyi sepi sendiri….
Rm. A. Joko Purwanto Pr