HARI SELASA 5 Mei 2020 adalah hari berkabung nasional bagi Sobat Ambyar, Sad Girls and Sad Boys. The Lord of Broken Heart Mas Didi Kempot dipanggil Tuhan.
Dia dijuluki Godfather of Broken Heart, dewanya orang yang patah hati. Karena lagu-lagunya berkisah tentang hati yang kecewa ditinggal kekasihnya.
Tetapi dia selalu berkata,”senadyan patah hati nanging bisa dijogedi.” Daripada patah hati mending dijogedi. Walaupun patah hati tetapi tetap bisa berjoged, bergoyang.
Di atas panggung dia pernah berkata kepada penonton yang membanjirinya, “Ana sing ditinggal pacare? Sembahyangna ben entuk pacar sing luwih apik.” (Ada yang sedang ditinggal pacar? Doakan agar mendapat ganti yang lebih baik).
Dia menghibur orang-orang yang patah hati supaya tidak “baper” tetapi memandang dunia dengan gembira, tetap bisa berjoged ria. Dia menerangi hati yang gelap, kecewa, gundah dengan ritme goyang sangat menghibur.
Selamat jalan Sang Maestro. “Pirang tahun anggonku nggoleki seprene durung bisa nemoni.” Sekarang Mas Didi sudah ketemu dengan kekasih jiwamu di surga. .
Yesus berkata kepada orang-orang Farisi yang percaya kepada-Nya, “Aku telah datang ke dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan.”
Yesus datang memberi terang kepada dunia yang penuh kesedihan, kegelapan. Yesus memberi harapan kepada orang yang putus asa. Yesus memberi kekuatan kepada mereka yang lemah dan tak berdaya.
Sabda bahagia-Nya menyentuh semua lapisan masyarakat. Yesus memberi jawaban kepada mereka yang lapar dan haus akan sabda Tuhan.
Kedatangan Yesus bukan atas kehendak-Nya sendiri. Ia diutus oleh Bapa untuk menyampaikan kasih-Nya. Melaksanakan kehendak Bapa itulah misi-Nya datang ke tengah-tengah kita.
Agar kita semua tidak hidup dalam kegelapan, tetapi melihat terang. Dan terang itu adalah Dia yang melaksanakan kehendak Bapa. Yesus itulah terang. Barangsiapa percaya kepada-Nya memperoleh terang hidup.
Yesus adalah jalan. Dengan percaya kepada-Nya orang akan sampai kepada Bapa. Karena Yesus berkata, “Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya.”
Yesus bukan hakim, tetapi Yesus adalah Penyelamat. Seperti petugas pemadam kebakaran, ia berani mengorbankan nyawanya untuk bisa menyelamatkan jiwa orang. Demikian Yesus datang untuk menyelamatkan kita.
Wis tak coba nglalekake jenengmu saka atiku.
Saktenane aku ora ngapusi isih tresna sliramu.
Selamat jalan tumuju menyang swargamu.
Lagu-lagumu akan tetap mengalun di hatiku.
Cawas, my broken heart….
Rm. A. Joko Purwanto Pr