RAHWANA, raja Alengka yag jahat itu tertarik oleh kecantikan Shinta yang bersama suaminya, Rama dan Laksmana sedang di hutan Dandaka. Ia menyuruh Kala Marica untuk menjadi kijang kencana. Shinta tertarik memiliki kijang kencana itu.
Rama disuruh menangkapnya. Kijang lari ke dalam hutan. Rama mengejarnya. Sebelum pergi Rama berpesan kepada Laksmana agar menjaga kakak iparnya. Rama lalu pergi mencari kijang kencana.
Di kejauhan Rahwana menirukan suara Rama. Ia merintih minta tolong. Mendengar itu Shinta menyuruh Laksmana membantu Rama. Laksmana tidak mau karena harus menjaga Shinta. Namun Shinta justru menuduh Laksmana mau memperkosanya.
Karena tidak enak hati Laksmana pergi. Sebelum masuk ke hutan, Laksmana membuat garis lingkaran dengan pusakanya. Ia berpesan, “Kakanda Shinta harus tetap tinggal di dalam lingkaran ini. Jangan sekali-kali keluar, nanti bisa celaka.”
Sepeninggal Laksmana, Rahwana berubah rupa jadi pengemis. Ia mendekati Shinta. Namun setiap kali masuk ke lingkaran rajah kalacakra, Rahwana terpental. Ada daya yang menghalangi dia mendekati Shinta.
Dengan mengiba-iba, ia minta Shinta mengulurkan tangan memberi sedekah. Shinta jatuh kasihan, ia mengulurkan tangan dan saat itu juga tangan Rahwana, menyambarnya. Shinta diculik ke Alengka.
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikian juga Aku telah mengasihi kamu. Tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.”
Kalau kita tinggal di dalam kasih Yesus, kita akan selamat. Tinggal bersatu dalam Yesus berarti taat setia pada perintah-Nya. Ia menjamin keselamatan kita.
Namun jika kita meninggalkan-Nya, kita pasti akan menderita. Seperti Shinta yang tidak menuruti perintah Laksmana, ia keluar dari batas rajah kalacakra. Ia diculik oleh raja angkara murka dan menderita.
Kita diajak tinggal di dalam kasih-Nya. Kasih Yesus adalah sumber hidup yang memberi keselamatan. Jangan pernah meninggalkan kasih-Nya.
Kita dikasihi-Nya sampai Ia rela mengorbankan nyawa agar kita tetap hidup dalam nama-Nya.
Lebaran jangan mudik ke desa.
Kita selamatkan keluarga dari virus corona.
Kasih Yesus jaminan keselamatan kita.
Jangan pernah kita meninggalkan-Nya.
Cawas, senja merona…
Rm. Alexandre Joko Purwanto, Pr