“Gadis Kecil Yang Murah Hati”

HAILEY Ford gadis berusia 9 tahun telah membuat gerakan tanam sayur dan buah di kotanya. Ia juga membangun 11 rumah kayu untuk para tunawisma atau gelandangan. Awalnya ketika Hailey berusia 5 tahun diajak ibunya berbelanja. Ia merasa kasihan pada seorang tunawisma, Billy Ray, seorang veteran perang yang kehilangan satu kakinya. Sejak pertemuan itu, Hailey berteman baik dengan tunawisma dan tergerak menolongnya.

Orangtua Hailey tidaklah kaya. Agar bisa terus membantu para tunawisma, Hailey menanam buah dan sayuran di kebunnya. Hal ini diketahui para tetangga. Karena melihat gadis kecil yang tulus dan murah hati itu, mereka ikut mendukung dengan memanfaatkan lahan sempit di rumah mereka. Hasil kebun mereka bisa membantu para tunawisma. Ada kentang, kedelai, wortel, timun, brokoli, tomat dan lainnya.

Tidak itu saja, Hailey prihatin karena para gelandangan tidak punya tempat berteduh. Ia berpikir bagaimana membuat rumah kayu sederhana.

Gadis kecil itu pernah berkata, “Saya tidak bisa membantu semua orang, tetapi dengan cinta, kita bisa menolong sesama.” Gadis kecil yang tulus dan murah hati ini menginspirasi banyak orang untuk berbagi sekecil apa pun akan sangat membantu.

Sabda bahagia Yesus sungguh dihayati oleh orang-orang seperti Hailey Ford, gadis sederhana, tulus dan murah hati.

Hidupnya miskin tetapi hatinya sangat kaya, mau berbagi dengan sesama yang menderita. Kemurahan hatinya seperti mata air yang menyentuh banyak orang untuk ikut berbagi. Kejernihan hatinya memancarkan ketulusan untuk peduli.

“Berbahagialah orang yang murah hati, karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.”

“Hendaklah kamu murah hati, seperti Bapamu yang di surga adalah murah hati.” Inilah perintah Yesus kepada kita semua. Mari kita alirkan kemurahan hati itu dengan tindakan-tindakan kecil yang bisa menyentuh banyak orang.

Sungai mengalir tiada hentinya.
Airnya jernih sebening kaca.
Kasih tidak pandang usia.
Kebaikan mengalir dimana saja.

Cawas, menatap hari depan….
Rm. Alexandre Joko Purwanto, Pr