DILEMA dapat dimaknai sebagai situasi sulit yang mengharuskan orang menentukan pilihan antara dua kemungkinan yang sama-sama tidak menyenangkan atau tidak menguntungkan; situasi yang sulit dan membingungkan.

Dilema dapat terjadi dalam semua aspek kehidupan manusia, misalnya asmara, keluarga, persahabatan, minat, pekerjaan, jodoh dan lain-lainnya yang semuanya menyebabkan seseorang sulit mengambil keputusan.

Kumbokarno menghadapi dilema atau pilihan yang sulit. Sebagai adik, dia harus membela kakaknya, Rahwana. Tapi Rahwana jahat menculik Sinta, istri Rama. Ia membenarkan tindakan Rama kendati ia berada di pihak musuh. Karena dilema yang sulit itu, ia tidak mau ikut campur urusan dan melakukan tapa tidur.

Sedangkan Wibisana, adiknya yang bungsu, dengan tegas menyalahkan Rahwana dan keluar dari Alengka untuk membela Rama. Gunawan yakin Rama berada di pihak yang benar. Rahwana berada di pihak yang salah karena merebut istri orang lain.

Yesus juga dihadapkan pada situasi yang dilematis. Orang-orang Farisi tahu kondisi itu. Mereka mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Yesus melakukan pilihan yang keliru sehingga mereka dapat menyalahkan-Nya. Di rumah ibadat itu ada orang yang mati tangan kanannya. Tetapi hari itu adalah hari Sabat. Menurut aturan Yahudi, orang tidak boleh melakukan pekerjaan pada hari Sabat.

Yesus dihadapkan pada masalah. Menyembuhkan orang tetapi melanggar aturan Sabat atau mengikuti aturan tetapi membiarkan orang itu tetap sakit. Pikiran orang Farisi sudah jahat; ingin menjatuhkan Yesus dan mempersalahkan-Nya.

Yesus mengajak audiens untuk berpikir, menimbang-nimbang, membuat discerment. Dia bertanya, “Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat? Menyelamatkan orang atau membinasakannya?”

Kita hanya tahu reaksi para ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Mereka sangat marah. Mereka memilih taat aturan dan membiarkan orang itu tidak selamat.

Sedangkan Yesus memilih menyelamatkan orang kendati harus melanggar hukum Sabat. Bagi Yesus keselamatan manusia lebih penting daripada hukum buatan manusia.

Manakah prinsip-prinsip yang kita pilih jika kita menghadapi suatu dilema? Beranikah kita mengambil prinsip kebenaran kendati arus umum menentangnya? Ataukah kita suka cari aman, mengikuti arus umum kendati melawan kebenaran? Pilihan anda menunjukkan kualitas pribadi anda.

Ada kisah manis di buah markisa
Baunya harum semerbak akasia
Jika kita menghadapi suatu dilema
Kepekaan suara hati akan menuntun kita

Cawas, tas pinggang kecil isinya besar…
Rm. Alexandre Joko Purwanto, Pr