WALAUPUN kita mempunyai uang Seratus juta rupiah tetapi kalau kurang recehan dua ribu saja, jumlah uang nominal kita hanya 99.998.000. tidak bisa disebut seratus juta.
Oleh karena itu betapa berharganya nilai dua ribu rupiah itu karena dia bisa menggenapi uang yang jumlahnya jutaan itu. Walaupun hanya selembar recehan tetapi akan berguna untuk yang jutaan itu.
Namun sering kita tidak menghargai recehan itu. Uang kecil itu nasibnya merana. Sering rusak karena dilipat-lipat, “diuntel-untel” menjadi lecek dan kumal. Perlakuan kita berbeda dengan uang ratusan ribu atau limapuluhan.
Recehan dua ribu sering membantu kita tatkala di tempat parkir, WC atau buat Pak Ogah di pinggir jalan. Jangan sekali-kali mengabaikannya, tanpa dia jumlah yang jutaan itu tidak akan genap.
Dalam bacaan Injil hari ini Yesus memberi perumpamaan tentang domba yang hilang. Ada orang mempunyai seratus ekor domba.
Satu domba di antaranya hilang. Dia pergi meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor dan mencari seekor dombanya yang hilang sampai ketemu.
Perumpamaan lain dikatakan Yesus kepada orang Farisi dan ahli-ahli Taurat tentang perempuan yang mempunyai sepuluh dirham, tetapi satu dirhamnya hilang. Ia berusaha mencarinya sampai ketemu. Betapa bahagianya kalau dia bisa menemukannya.
Itulah belaskasih Tuhan. Yesus pernah berkata bahwa bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.
Justru orang berdosalah yang menjadi fokus utama pelayanan Yesus. Allah ingin agar rang berdosa bertobat. Demikianlah surga dan para malaikat akan bersukacita jika melihat ada satu orang berdosa yang bertobat.
Maka fokus pelayanan Yesus adalah mendekati orang-orang berdosa supaya mereka kembali kepada Allah. Ia mencari domba atau dirham yang hilang sampai diketemukan.
Semangat pertobatan semestinya kita bangun dalam hidup kita. Niat selalu kembali kepada belas kasih Allah harus jadi dasar hidup kita. Pertama-tama kita harus memahami bahwa Allah sangat mengasihi kita.
Kasih Allah itu lebih besar daripada dosa-dosa kita. Ia mencari domba yang hilang. Ia tidak hanya diam saja tetapi mencari sampai didapatkannya.
Karena begitu besar kasih Allah kepada kita, maka kita diharapkan hidup untuk membalas kasihNya itu. Betapa bahagianya kita. kendati kita berdosa tetapi dikasihi oleh Allah. Syukur pada Allah.
Coba kita tanya pada rumput ilalang
Mengapa hujan turun dari angkasa
Kita ini seperti domba yang hilang
Namun dikasihi Allah tiada habisnya
Cawas, menunggu hujan
Rm. A. Joko Purwanto Pr