KETIKA masih menjadi frater di tingkat awal, kami diminta oleh Romo Pembimbing tingkat mengunjungi orang-orang sakit. Kami tidak boleh bezoek di ruang VIP atau ruangan berkelas. Tetapi hanya boleh berkunjung ke pasien-pasien yang ada di Bangsal Puspita.

Bangsal ini adalah ruangan terbuka untuk menampung banyak pasien dengan berbagai macam penyakit. Kelas mereka jelas berbeda dengan yang di ruang VIP. Bangsal ini adalah tempat untuk menampung mereka yang kesulitan ekonomi namun membutuhkan penyembuhan; orang miskin, tukang becak, gelandangan, dan sebagainya.

Kadang tidak ada keluarga yang menunggui pasien karena mereka harus mencari nafkah. Kami diminta untuk menemani mereka ini. Dengan kegiatan ini kami diajari untuk peduli khususnya bagi mereka yang sakit, dan lebih khusus lagi mereka yang tidak dipedulikan. Mereka yang berada di kelas bawah.

Berkunjung di kelas VIP pasti lebih nyaman daripada di bangsal ini. Ada berbagai fasilitas; ruang AC, TV, telpon, kamar mandi privat. Layaknya kamar hotel berbintang. Sangat beda dengan Bangsal Puspita. Tetapi justru itulah yang mau diajarkan; punya empati dan kepedulian bagi mereka yang disingkirkan.

Bangsal Puspita sekarang sudah tidak ada lagi. Katanya sudah menyatu dengan ruang berkelas lainnya dan tidak disendirikan lagi.

Hari ini Yesus didatangi oleh seorang yang sakit kusta. Kusta adalah penyakit yang mengerikan. Mereka disingkiri dan diasingkan dari kampung. Orang kusta tidak boleh bergaul dengan masyarakat umum. Ada stigma ”dosa” bagi mereka.

Orang kusta itu pun tahu diri. Ia tersungkur memohon,”Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.” Yesus langsung mengulurkan tangan dan menyembuhkan si kusta. Yesus datang, berempati, peduli, menolong mereka yang disingkirkan.

Dalam kondisi sesulit apa pun, jika kita mau datang kepada Yesus, Ia akan mengulurkan tangan dan membantu kita. Apakah kita mau tersungkur datang kepada-Nya? Meneladan Yesus, maukah kita peduli dan punya hati untuk mereka yang disingkirkan?

Hujan deras di sepanjang jalan.
Iringi langkah menuju rumah.
Sujudlah kepada Yesus dengan iman.
Pasti kita akan mendapat berkah.

Cawas, dingin menusuk tulang…
Rm. Alexandre Joko Purwanto, Pr