IKTHUS, Tanda Isyarat yang Menyelamatkan.

PADA masa Kekaisaran Romawi, Kekristenan adalah duri yang harus dipatahkan. Murid-murid Yesus adalah sekte baru dalam agama Yahudi yang harus dimusnahkan.

Maka ada pengejaran, penangkapan, penyiksaan dan pembunuhan dimana-mana. Banyak martir mati karena diketahui sebagai pengikut Kristus.

Jemaat Kristen awal tidak bisa bebas berkumpul untuk berdoa, adakan perjamuan dan mewartakan iman.

Mereka punya kata sandi atau tanda rahasia setiap kali bertemu yakni IKTHUS, dalam Bahasa Yunani yang berarti ikan.

Ketika seorang Kristen bertemu dengan teman baru, ia akan menggambar lengkungan di tanah. Jika teman itu seiman, ia paham, maka ia akan menambahkan lengkungan berikut sehingga membentuk ikan.

Gambar itu menjadi bahasa sandi murid-murid Kristus pada masa-masa awal Kekristenan.

IKTHUS dipahami oleh mereka sebagai sebuah singkatan dari Iesous KHristos, Theou Uios, Soter yang berarti Yesus Kristus, Putra Allah, Sang Penyelamat.

Huruf-huruf pertama frasa ini dalam bahasa Yunaninya adalah IXΘYΣ (ikhthus).

Dengan tanda sandi atau bahasa isyarat itu mereka selamat dari pengejaran tentara kekaisaran Romawi.

Pada masa Kaisar Diokletianus (284-305) ada sekitar 3000-3500 martir dibunuh karena mengimani Kristus. Diantaranya adalah St. Petrus, St.Paulus, St. Sebastianus, St. Agnes, St. Marselinus, St. Prankrasius, St. Anastasia dan Filomena.

Banyak orang meminta tanda ilahi dari surga kepada Yesus.

“Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menuntut suatu tanda, tetapi mereka tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus.”

Bagi orang-orang yang percaya Yesus adalah tanda kehadiran Allah yang menyelamatkan. Iesous Khristous Theou Uios Soter itulah keyakinan iman kita. Yesus Kristus Putera Allah Sang Juru Selamat.

Mereka yang percaya berani mati membela imannya sebagai martir. Mereka yakin bahwa Yesuslah tanda dari Allah.

Bagi mereka yang tidak percaya, mereka akan diadili pada akhir zaman. Yunuslah yang akan jadi saksinya, karena orang-orang Ninive percaya pada Yunus.

Sedang orang Yahudi tidak percaya pada Kristus, padahal Yesus lebih daripada Yunus.

Mari kita tetap teguh berdiri dan percaya kepada Yesus Kristus Sang Penyelamat.

Dialah yang akan menjadi hakim bagi umat manusia dan membukakan pintu Kerajaan Allah bagi mereka yang percaya kepada-Nya.

Mari kita hidup menurut petunjuk-Nya, mengikuti jalan yang diajarkan-Nya. Jangan pernah ragu.

Mari kita melakukan pertobatan agar hidup kita sejalan dengan-Nya.

Menunggu teman di perempatan jalan,
Setelah sekian lama tak pernah jumpa.
Tanda salib adalah tanda penyelamatan,
Jangan ragu untuk mengikuti teladan-Nya.

Cawas, tanda kasih-Nya…
Rm.A. Joko Purwanto, Pr