BAIT suci Yerusalem adalah pusat hidup Bangsa Israel. Di Bait Allah ini segala ibadat dan kurban dilaksanakan. Karena berhubungan dengan kurban maka muncullah pedagang-pedagang dan penukar uang.

Di Bait Suci ada banyak transaksi ekonomi. Di situ juga muncul percaloan dan preman-preman pengatur ekonomi. Bait Suci kemudian berubah fungsi. Tidak lagi fokus untuk peribadatan saja tetapi menjadi pasar.

Yesus ingin mengembalikan fungsi Bait Suci ke asal mulanya. Bait suci adalah tempat kehadiran Allah. Kesetiaan Allah itu mewujud dalam BaitNya yang kudus yang di dalamnya tersimpan tabut perjanjian Allah dengan Israel.

Tindakan Yesus mengusir para pedagang itu juga suatu simbol bahwa Yesus ingin merombak Bait Suci. Bait Suci itu adalah TubuhNya sendiri. Tubuh Yesus akan dihancurkan dalam kematianNya. Tetapi tiga hari kemudian Ia bangkit dan menang,

Hari ini gereja merayakan pesta pemberkatan Basilika Lateran. Di dalam Basilika ini ada tahta uskup Roma. Pemberkatan ini awalnya hanya dirayakan di Roma.

Tetapi karena posisi uskup Roma adalah juga Paus pemimpin gereja tertinggi, maka pesta pemberkatan Basilika Lateran kemudian dirayakan secara meriah di seluruh dunia.

Dengan perayaan ini kita diingatkan sebagai kesatuan Tubuh Mistik Kristus. Gereja Lateran adalah induk bagi seluruh gereja maka kita pun diajak bersyukur atas kasih Allah dalam penebusan Kristus.

Kita ini adalah anggota Tubuh Mistik Kristus. Hidup kita hendaknya diselaraskan dengan Sang Kepala yakni Kristus. Yesus ingin bahwa gereja selalu memperbaharui diri sebagaimaa Dia merombak Bait Suci.

Begitu pun gereja tidak bleh “mandheg” pada kemapanan yang meninabobokan. Gereja perlu merefleksi diri supaya tidak jatuh kepada kesombongan dan keangkuhan rohani. Ecclesia semper reformanda. Gereja harus selalu memperbaharui dirinya.

Denpasar moon penekna blimbing kuwi
Ben lunyu kita tetap gandengan
Marilah selalu memperbaharui diri
Agar gereja tetap jadi sarana keselamatan

Cawas, angin pun tiada bertiup
Rm. A. Joko Purwanto Pr