“Motif Teroris”
MENANGGAPI kasus teror pada Minggu Palma di depan Gereja Katedral Makasar dan kemudian di Mabes Polri, dalam kurun waktu kurang sepekan, pengamat terorisme, Ridlwan Habib mengatakan ada tiga motif yang mendasari. Pertama adalah balas dendam. Pasangan suami istri itu dendam kepada aparat karena ustad yang menikahkan mereka ditembak karena tersangkut jaringan JAD Makasar.
Motif kedua adalah mati syahid. Mereka percaya dengan mati demikian akan masuk surga. Ridlwan mengatakan bahwa pemahaman ini menyesatkan, tetapi kelompok ini mempunyai keyakinan demikian. Bunuh diri adalah jalan mulia membela allah.
Motif ketiga adalah menciptakan konflik horisontal dalam negara. Kalau negara konflik maka ada pihak ketiga yang akan mengambil keuntungan. Kelompok-kelompok yang punya kepentingan itu akan muncul di saat konflik dan bertindak seolah menjadi pahlawan. Mereka akan mengambil alih kekuasaan.
Yesus mengingatkan kepada para murid-Nya, “Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu jangan kecewa dan menolak Aku. Kamu akan dikucilkan; bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah. Semua ini Kukatakan kepadamu, supaya apabila datang saatnya kamu ingat bahwa Aku telah mengatakannya kepadamu.”
Yesus sudah menubuatkan jauh ke depan bahwa akan datang saatnya para murid menghadapi tantangan yang berat.
Yesus sudah “wanti-wanti” bahwa kamu akan dikucilkan, bahkan dibunuh. Mereka yakin dengan berbuat demikian mereka berbakti kepada allahnya.
Tidak perlu takut dan kawatir karena Yesus akan mengutus Roh Penghibur. Roh itu akan menolong dan membimbing kita. Roh itu akan menuntun kita menjadi saksi Kristus.
Kita diminta oleh Yesus untuk bersaksi tentang kebenaran. Mari kita mohon karunia Roh Kudus, agar kita dapat menjadi saksi Kristus.
Sukacita dekat hari raya lebaran.
Walau tidak kumpul saudara dan teman.
Ikut Yesus mewartakan kebenaran.
Harus berani hadapi kematian.
Cawas, selamat menyiapkan lebaran….
Rm. Alexandre Joko Purwanto, Pr