Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Lewati rintang untuk aku anakmu
Ibuku sayang, masih terus berjalan
walau tapak kaki penuh darah, penuh nanah
Seperti udara kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas, ibu….. ibu….

SEPENGGAL syair dari lagu Iwan Fals ini menggambarkan bagaimana perjuangan seorang ibu yang rela berkorban demi anaknya.

Ada pepatah mengatakan, “Kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang galah”. Kasih seorang ibu tak mungkin dapat dibalas oleh anaknya.

Pengorbanan ibu sangat besar dan luar biasa. Walaupun harus penuh derita, namun ibu tak pernah berhenti mengasihi anaknya.

Seperti udara yang tak terbilang jumlahnya, demikian kasih ibu terus dan terus akan memberikan kehidupan bagi anak-anaknya.

Setelah Hari Raya Pentakosta yakni lahirnya gereja, oleh karunia Roh Kudus, hari ini kita merayakan Ibu Maria sebagai Bunda Gereja.

Maria selalu mengiringi perjalanan Gereja, yakni persekutuan umat Allah yang percaya kepada Yesus. Bersama Maria, para murid menantikan Roh Kudus yang dicurahkan kepada Gereja.

Mereka dibimbing Roh Kudus untuk menjadi saksi Kristus dimana pun juga. Kita semua adalah umat Allah yang berziarah. Maria adalah ibu yang tak pernah meninggalkan anak-anaknya.

Dalam Injil, Yesus yang tergantung di kayu salib menyerahkan Yohanes menggantikanNya sebagai putera Maria.

Ketika Yesus melihat ibuNya dan murid yang dikasihiNya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibuNya, “Ibu, inilah anakmu!”

Kemudian kataNya kepada muridNya, “Inilah ibumu!”. Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.

Yohanes mewakili kita semua, Gereja yang sedang berziarah. Kita diserahkan kepada Maria sebagai ibu kaum beriman.Maria sampai sekarang pun masih tetap menemani kita dalam peziarahan menuju rumah Bapa.

Jika Hawa jatuh dalam dosa, Hawa yang baru yakni Maria menolong kita menuju kepada keselamatan bersama Puteranya, yakni Yesus Kristus.

Kita pantas bersyukur mempunyai ibu seperti Maria. Dialah teladan kesetiaan iman dan kepadanya kita boleh meminta pertolongan.

Bikin jus dari mangga dan pepaya
Mumpung laku dijual di pinggir jalan
Kalau kita mau berdoa kepada Bunda Maria
Tak pernah kita akan dikecewakan

Berkah Dalem,
Rm. A. Joko Purwanto Pr