SEBELUM Ki Seno dipanggil Tuhan, dia sempat ditanggap memainkan wayang secara live streaming dalam rangka HUT Paroki Pekalongan. Lakon yang disuguhkan adalah “Semar mbangun Jiwa.”

Kisahnya demikian, Sitija, anak Kresna memprovokasi Antareja, anak Werkudara. Menurut Sitija, para Pandawa atau orangtua mereka tidak adil alias pilih kasih. Anak yang diagung-agungkan hanya Gatotkaca. Mereka iri hati dan marah.

Dibantu Sengkuni dan Durna yang punya niat menghancurkan Pandawa, mereka melawan orangtua sendiri. Mereka menyerbu Ngamarta. Perang antar saudara terjadi.

Karena para Pandawa sedang diwejang Semar di Karang Kadempel, mereka mau menghancurkan Padepokan Semar sekaligus. Tetapi Semar seorang yang bijaksana.

Dengan kekuatannya sebagai dewa yang menjelma, Semar membuat mereka lumpuh. Pada saat itulah Semar menjabarkan ajaran cintakasih.

Ki Seno melalui Semar mengupas tentang Sepuluh Perintah Allah. Sepanjang tiga jam pertunjukan itu Ki Seno membius kita dengan ajaran Yesus.

Sepuluh menit terakhir ia menjabarkan tentang ajaran cintakasih. Coba perhatikan jam pertunjukan mulai dari 3.02.00 sampai selesai.

Puncak ajaran kasih itu dijabarkan pada 03.04.05. ia mengutip sabda Yesus “Kasihilah Tuhan Alllahmu dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi, dan dengan segenap kekuatanmu. Dan perintah kedua ialah kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”

Kalau Didi Kempot, pada akhir hidupnya menyumbangkan 7 milyar rupiah lebih dari hasil konser amalnya bagi korban pandemi covid19. Tiga hari setelah menjabarkan ajaran cintakasih, Ki Seno menghadap Sang Khalik. Ia mewariskan ajaran Yesus itu kepada kita semua.

Yesus mengajarkan hukum yang terutama yakni mengasihi Tuhan dan sesama. Kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesama itu adalah satu dan sama.

Kasih kepada sesama adalah perwujudan dari kasih kepada Allah. Kasih kepada Allah adalah sumber dalam mengasihi sesama.

Kalau kita tidak bisa mengasihi sesama yang nampak nyata di sekitar kita, bagaimana kita bisa mengasihi Allah yang tidak nampak? Mari kita terus mewujudkan kasih itu dalam hidup sehari-hari.

Pergi ke sendang dan taman doa.
Sujud syukur kepada Bunda.
Mengasihi Tuhan dan sesama,
Adalah spirit hidup iman kita.

Cawas, selalu bahagia….
Rm. Alexandre Joko Purwanto, Pr