Hadiah Presiden

BAPAK Presiden sering memberi hadiah sepeda kepada banyak orang.

Setiap kali kunjungan atau acara-acara tertentu, Pak Presiden memberi pertanyaan kepada anak-anak atau warga. Kalau mereka bisa menjawab lalu diberi hadiah sepeda.

Bukan sepedanya yang paling penting, tetapi hadiah atau pemberian dari seorang Presiden itulah yang sangat berkesan nilainya.

Seandainya hadiahnya bukan sepeda, tetapi undangan makan malam di istana negara, pasti lebih heboh lagi.

Kita bisa bayangkan jika ada seorang dari pelosok atau pedalaman Papua atau Kalimantan diundang ke istana negara untuk jamuan makan bersama Presiden, bagaimana kira-kira rasanya orang yang belum pernah ke kota besar diundang ke istana presiden.

Ada perasaan senang, bangga, tapi juga bingung bagaimana harus berjalan menuju ke sana. Belum pernah tahu jalan ke Jakarta atau ke istana negara.

Bisa saja ke jakarta naik pesawat, pakai kereta atau sewa mobil pribadi. Tetapi kalau belum pernah tahu ke istana pasti akan bingung.

Lain lagi kalau Bapak Presiden mengutus ajudan untuk menjemput orang kampung itu. Dia akan diantar sampai ke istana.

Karena dengan ajudan pastinya harus melalui protokol atau prosedur yang ketat.

Sangat beda lagi kalau yang diutus menjemput adalah putranya sendiri. Putra presiden pasti punya previlegi khusus sehingga akan sampai di tujuan dengan aman dan selamat.

Putra presiden pasti tahu jalan yang benar dan akan menjamin sampai di dalam istana,

Yesus berkata, “Janganlah gelisah hatimu, percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.”

Sebagaimana Tomas, kita juga bertanya, “Tuhan kami tidak tahu kemana Engkau pergi, jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?”

Yesus berkata, “Akulah jalan, kebenaran dan hidup.Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”

Yesus adalah Putra Allah sendiri yang diutus untuk menjemput kita. Maka kita tidak perlu takut, pasti kita akan sampai ke tempat tujuan yakni rumah Bapa di surga.

Yesus adalah jalan, melalui Dia kita sampai kepada Bapa. Yesus adalah kebenaran, karena apa yang diajarkan Yesus adalah kebenaran yang akan membawa kita pada keselamatan.

Yesus adalah hidup itu sendiri, jika kita melalui jalan yang benar, pastilah terjamin bahwa kita akan memperoleh kehidupan kekal.

Jalan yang ditunjukkan Yesus tidak mudah. Jalan itu adalah jalan pengorbanan, jalan salib.

Tempat yang dijanjikan Yesus itu memang harus ditempuh dengan pengorbanan yakni memanggul salib.

Jika kita setia mengikuti jalan Yesus, Sang Putera Allah maka kita akan memperoleh kehidupan kekal.

Bersediakah kita mengikuti jalan yang ditunjukkan Yesus yakni memanggul salib bersama Dia supaya kita bisa sampai ke hidup yang sesungguhnya?

Hadiah presiden adalah sepeda,
Bisa diambil di istana negara.
Kalau kita mau sampai ke surga,
Jalan Yesus adalah jaminannya.

Cawas, janganlah gelisah hatimu…
Rm. A .Joko Purwanto, Pr