Hari ini Gereja memperingati Santo Antonius Padua. Ia lahir di Lisabon Portugal tahun 1195. Sejak kecil sudah tertarik untuk hidup saleh.

Pada umur lima belas tahun sudah menjadi anggota Konggregasi Reguler St. Agustinus. Doa dan matiraganya sangat kuat.

Ia sangat ingin dikirim menjadi misionaris di Afrika. Maka ia masuk ke Ordo Santo Fransiskus. Ia diberi karunia untuk berkotbah. Ia sangat pandai berbicara dan fasih dalam mengulas Kitab Suci secara sederhana.

Banyak orang bertobat karena mendengar kotbahnya. Suatu kali saat ia mau berkotbah di tengah-tengah orang sesat, mereka pergi meninggalkannya.

Antonius lalu pergi ke pinggir pantai. Ia berkata, “Berhubung orang-orang itu pergi tidak mau mendengarkanku, apakah kalian mau datang ke sini dan mendengarkan kotbahku?”

Tiba-tiba serombongan ikan datang mendongakkan kepalanya mendengarkan kotbah Antonius.

Tugas dan kerja yang sangat keras, doanya begitu kuat dan mendalam serta matiraganya yang melebihi orang biasa, membuatnya jatuh sakit. Ia wafat pada tanggal 13 Juni 1231 di Padua dalam usia masih muda 36 tahun.

Banyak doa-doa terkabul lewat pertolongan St. Antonius maka ia disebut Santo Pembuat Mukjijat. Antonius pernah berkata, “Perbuatan baik berbicara lebih lantang daripada kata-kata.”

Yang dimaksud perbuatan baik adalah kerendahan hati, kemiskinan, kesabaran dan ketaatan. Seorang pewarta harus melakukannya lebih dahulu sebelum ia berkata-kata.

Hal ini sesuai dengan tuntutan Yesus, “Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar daripada hidup keagamaan ahli Taurat dan orang-orang Farisi, kalian tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga”.

Ahli Taurat dan orang-orang Farisi mengajarkan dengan teliti tetapi mereka tidak melakukannya.

Seperti Antonius yang berkata, “perbuatan baik berbicara lebih lantang daripada kata-kata”, itulah yang dikehendaki Yesus.

Satu keteladanan akan lebih diingat oleh orang daripada seribu kata-kata nasehat. Antonius sebagai pengkotbah lebih banyak memberi contoh hidup baik kepada para pengikutnya.

Apa yang dia kotbahkan dilakukan dengan sungguh-sungguh sehingga hidupnya menjadi teladan. Kita bersyukur mempunyai teladan St. Antonius yang kuat doanya, mendalam hidup rohaninya, berisi kotbahnya, tekun matiraganya.

Gereja memberinya gelar doktor dan pujangga Gereja. Jangan lupa berdoa mohon perantaraannya.

Beli benang untuk main layang-layang
Sekali tarik benangnya putus
Kalau ada barang-barang yang hilang
Berdoalah melalui Santo Antonius

Berkah Dalem,
Rm. A. Joko Purwanto Pr