Ukuran
Seorang pemuda yang bekerja sebagai tukang taman menghubungi Bu Noto yang sangat kaya: “Apakah ibu membutuhkan tenaga untuk memotong rumput?”
“Tidak, saya sudah punya petugas taman yang handal disini,” sahut Bu Noto.
Pemuda itu berkata lagi: “Saya bisa membantu mencabut rumput-rumput liar sampai bersih di taman bunga ibu.”
Dengan lembut Bu Noto menjawab: “Karyawan saya sudah melakukannya dengan baik.”’
“Saya bisa membantu ibu memangkas rapi pagar tanaman di sepanjang halaman.”
“Karyawan saya telah memotong dengan bersih, rapi dan indah. Terima kasih. Saya tidak membutuhkan lagi tenaga pemotong rumput.” Jawab Bu Noto.
Mendengar jawaban ibu yang baik itu, pemuda itupun menutup teleponnya sambil mengucapkan terimakasih.
Saat itu, teman kost si pemuda bertanya kepadanya, “Bukankah kamu kerja di rumah besar milik Bu Noto? Kenapa menanyakan hal itu ?”
“Saya hanya ingin mengukur seberapa bagus kerja saya di sana!” Sahut si pemuda.
Yesus mengajarkan kepada para murid, “Berilah, dan kamu akan diberi; suatu takaran yang baik dan dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.”
Hal-hal yang kita terapkan dan tuntut kepada orang lain, akan diterapkan kepada kita.
Jika kita menuntut orang lain disiplin, jujur dan terbuka, hal itupun akan dikembalikan sebagai tuntutan kepada kita.
Tolok ukur yang dicanangkan Yesus adalah Bapa-Nya sendiri. “Hendaklah kamu murah hati sebagaimana Bapamu adalah murah hati.”
Kita diajak untuk meniru Bapa yang murah hati.
Kemurahan hati bisa diwujudkan dengan tidak menghakimi, tidak menghukum, berani mengampuni dan memberi kepada orang lain.
Jika kita memperlakukan orang lain dengan baik, maka orang pasti juga akan memperlakukan kita secara baik juga.
Sebaliknya jika kita berlaku kasar, tidak sopan, suka merendahkan orang lain, maka kita pun akan diperlakukan demikian oleh orang lain.
Seperti cermin, apa yang kita pertontonkan di depan kita, akan kembali kepada kita demikian juga.
Kita menyapa dengan senyuman, maka orang lain juga akan memberi senyuman. Kita menghargai sesama, mereka juga akan menghargai kita.
Marilah kita menggunakan ukuran, sikap hidup, cara pandang dan perilaku yang baik, karena ukuran yang kita pakai itulah yang akan diterapkan kepada kita.
Naik gunung pakai seragam batik,
Sampai lupa kalau harus bawa topi.
Jangan lupa ada hukum timbal balik,
Jika kita memberi, kita juga akan diberi.
Cawas, mari berbuat baik…
Rm. A. Joko Purwanto, Pr