TURNE ke pedalaman biasanya dijemput pakai mobil dari PT. Alas Kusuma. Perjalanan pertama ke Stasi Tigal. Saya melayani misa, pengakuan dosa, kalau hari raya kadang ada baptisan juga.
Setelah stasi ini, hari berikutnya saya diantar menuju Stasi Beginci. Stasi ini adalah kampung Dayak di pedalaman. Semakin jauh masuk ke pelosok. Dari jalan logging masih harus masuk lewat jalan tanah yang buruk. Saya ditinggal karena mobil harus kembali ke camp.
Saya ngajarin menyanyi anak-anak, membaca Kitab Suci, dan diakhiri dengan perayaan ekaristi. Setelah ekaristi, diajak makan siang di rumah ketua umat. Saya kemudian diantar ke jalan besar oleh Pak Ismael dengan sepeda motor.
Saya ditinggal sendirian di pinggir jalan, menunggu jemputan menuju ke Camp Harjon yang jaraknya masih kira-kira 60 km. “Tuhan semoga Engkau utus orang baik menjemput saya.” Kalau tidak, bisa bermalam di tengah hutan.
Menanti dalam ketidak-pastian. Sendirian di pinggir jalan. Di sekitarnya hanya hutan. Kadang muncul dari semak-semak serombongan monyet menyeberang jalan. Kadang juga ada babi hutan. Sesekali ada motor para penambang emas liar lewat. Habis itu sunyi mencekam lagi.
Waktu berjalan sangat lambat. Sungguh saat itu saya hanya menanti mukjijat Tuhan. Semoga datang pertolongan. Rasa sepi, bosan, gundah menyerbu.
Tiga jam kemudian datang mobil dari Camp Tanjungasam. “Maaf Romo, jam 12,00 tadi mobil baru selesai diperbaiki di bengkel. Kami langsung disuruh kesini, antar Romo ke Harjon.”
Ya Tuhan, Engkau mengabulkan doa saya. Pada tengah hari yang terik, dalam kegundahan dan ketakutan tadi saya berdoa, semoga ada mobil jemputan datang.
Yesus mengabulkan permohonan seorang pegawai istana yang anaknya sakit, hampir mati. Orang itu memohon dengan sangat, “Tuhan, datanglah sebelum anakku mati.” Kata Yesus kepadanya, “Pergilah, anakmu hidup.”
Orang itu pulang dan di tengah jalan dia diberitahu hamba-hambanya bahwa anaknya sembuh.
Pertolongan Tuhan tepat pada waktunya. Yang dibutuhkan adalah percaya. Tuhan tidak akan meninggalkan kita. Tuhan akan bertindak pada saatnya.
Beranikah kita mempercayakan diri kepada-Nya?
Jamu pahit daun pepaya.
Perut buncit tanda bahagia.
Asal kita mau yakin dan percaya.
Tuhan akan bertindak pada waktunya.
Cawas, bulan merah jambu…
Rm. Alexandre Joko Purwanto, Pr