MATI lampu di pedalaman itu hal yang biasa. Tanpa ada berita sebelumnya, tiba-tiba listrik mati. Apalagi kalau ada hujan deras, dapat dipastikan listrik mati sepanjang malam.

Bisa menghidupkan genset, tapi menghabiskan solar berliter-liter. Terpaksanya hanya pakai lilin untuk penerangan dalam gelap. Saya sering menyimpan lilin sisa-sisa di altar. Supaya kalau tiba-tiba listrik mati, masih bisa ada penerangan sementara.

Namun yang paling menyenangkan dalam kegelapan itu adalah munculnya banyak bintang-bintang di langit. Dari kegelapan kita bisa menikmati indahnya langit di waktu malam. Kadang bisa melihat meteor yang melesat terang menghiasi malam. Kadang bisa melihat halo, lingkaran putih yang mengitari bulan.

Ada bintang yang terang cahayanya. Ada yang redup saja. Ada bintang berbentuk Salib yang menjadi kompas bagi para nelayan. Dalam kegelapan, cahaya sekecil bintang di kejauhan pun menjadi sangat indah.

Lilin, bintang, rembulan menjadi hiburan yang membahagiakan di waktu gelap malam. Sekecil apa pun cahaya sungguh sangat berguna ketika kita menghadapi kegelapan.

Yesus berkata, “Aku telah datang sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepadaKu, jangan tinggal di dalam kegelapan”. Yesus membawa terang bagi dunia yang mengalami kegelapan. Orang dipanggil untuk datang kepadaNya, supaya hidupnya diterangi oleh Kristus.

Siapa yang hidup dalam terang pasti tidak akan tersesat. Tetapi mereka yang hidup dalam kegelapan pasti akan mengalami kebingungan dan tidak tahu arah.

Dalam bacaan pertama, Para murid mengkhususkan Barnabas dan Paulus bagi tugas pelayanan yang telah ditentukan Allah. Sebelumnya mereka berkata kepada orang-orang Yahudi, “Memang kepadamulah Firman Allah harus diberitakan lebih dahulu. Tetapi kamu menolaknya, dan menganggap dirimu tidak layak beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain. Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi”.

Barnabas dan Paulus mewartakan Injil Yesus sebagai terang bagi bangsa-bangsa lain. Terang itu akan membawa orang sampai pada keselamatan.

Bagi kita yang sudah menerima Terang Kristus, kita dipanggil mewartakannya seperti Barnabas dan Paulus, agar orang lain juga menerima keselamatan Tuhan. Sudahkan kita menjadi terang bagi sesama?

Dari Yogya menuju Magelang
Beli tape ketan di Muntilan
Yesus Kristus adalah Terang
Yang membawa kita kepada keselamatan

Berkah Dalem,
Rm. A. Joko Purwanto Pr