SAYA pernah diundang oleh Pemda untuk mengikuti sumpah jabatan. Saya diminta mewakili rohaniwan Katolik, mendampingi pejabat-pejabat yang beragama Katolik yang akan disumpah.
Mereka maju berbaris di depan. Saya mendampingi dengan membawa Kitab Suci. Sambil tangan kiri ditaruh di atas Kitab Suci, mereka mengucapkan sumpah jabatan.
Diawali dengan kata, “Demi Allah, saya bersumpah”. Dan diakhiri dengan kata, “Semoga Tuhan menolong saya”.
Salah satu kalimat yang diucapkan dalam sumpah adalah: “Bahwa saya, untuk diangkat dalam jabatan ini, baik langsung maupun tidak langsung, dengan rupa atau dalih apapun juga, tidak memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kepada siapapun juga”.
Dan masih ada kalimat sumpah lain yang diucapkan. Misalnya akan taat dan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Melihat oknum-oknum yang berurusan dengan penegak hukum, saya menjadi heran. Bermunculan nama-nama; Yohanes, Markus, Antonius, Barnabas, Daniel, Matius, dan masih bisa ditambah lagi.
Mereka dulu bersumpah “Demi Allah”. Tetapi kok? Apakah doa yang diucapkan di akhir sumpah, “Semoga Tuhan menolong saya” masih diimbuhi harapan di dalam hati yang tak terucapkan, “menolong saya untuk kembali modal?”.
Yesus berkata kepada para muridNya, “Jangan sekali-sekali bersumpah. Jika ya hendaklah kalian katakan ya, jika tidak, hendaklah kalian katakan tidak. Apa yang lebih daripada itu berasal dari si jahat”.
Ada banyak peristiwa kita bersumpah. Waktu kita mau dibaptis, kita berjanji atau bersumpah. Waktu menerima sakramen perkawinan, kita berjanji kepada pasangan.
Waktu mau mengucapkan kaul kekal, kita berjanji untuk setia kepada tuhan seumur hidup. Waktu menerima jabatan pelayanan masyarakat, kita diangkat sumpah.
Banyak sekali kita bersumpah. Namun kenyataan berkata lain. Realitas di lapangan sangat berbeda.
Kita diingatkan dan ditegur oleh Yesus. Jangan mudah bersumpah. Kalau ya katakan ya. Kalau tidak katakan tidak.
Santo Paulus juga mengingatkan bahwa daging ini lemah, namun Roh itu kuat. Maka kita perlu terus menerus minta kekuatan Roh Kudus agar menuntun kepada kebenaran.
Mengandalkan kekuatan sendiri tidaklah cukup. Setan menggoda kita dengan beraneka cara yang menggiurkan. Janganlah segan untuk berdoa minta bimbingan Roh Kudus.
Awan di langit namanya kumulus
Awan hitam turunkan hujan lebat
Mohonlah kekuatan Roh Kudus
Biar dijauhkan dari yang jahat
Berkah Dalem,
Rm. A. Joko Purwanto Pr