TAHU GORENG, tempe goreng, pisang goreng, “molen”, ubi goreng banyak dijual di kaki lima pinggir jalan. Di daerah Seturan atau di sepanjang jalan Kaliurang seputaran kampus-kampus, banyak warung tenda berjualan gorengan. Makanan kecil yang murah meriah ini sangat nikmat dimakan sambil ngobrol bareng teman-teman. Gorengan-gorengan ini sangat afdol menjadi teman ngobrol.

Namun ada juga orang atau kelompok yang senang bukan pada gorengan tahu atau pisang, tetapi gorengan isue.

Ada orang yang suka menggoreng-goreng isue, menyebar fitnah dan kebencian, lalu timbul chaos di masyarakat. Isue tentang SARA mudah digoreng untuk mengobarkan permusuhan.

Ketika teroris diberantas, pemerintah dinilai otoriter, melanggar HAM, bertindak kejam. Ketika berita-berita hoax ditertibkan, pemerintah dianggap membungkam kebebasan berpendapat. Gorengan-gorengan isue disebar, bahkan ada yang bermain peran playing victim. Berposisi sebagai korban agar dikasihani.

Dalam perjalanan,Yesus memperingatkan murid-murid-Nya agar berhati-hati. “Berjaga-jagalah dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes.”

Para murid tidak paham dan kurang peka terhadap pengaruh orang Farisi dan Herodes yang merongrong karya pelayanan Yesus.

Dua kelompok ini jelas tidak senang dengan kehadiran Yesus yang mendobrak tatanan agama dan kemasyarakatan. Orang Farisi yang taat hukum Taurat tidak senang dengan Yesus. Kaum Herodian (Kelompok Herodes) merasa diusik posisi kedudukan mereka.

Kedua kelompok ini bersekongkol menjatuhkan Yesus. mereka menjebak Yesus soal pajak. Murid-murid Yesus dituduh melanggar aturan Sabat.

Mereka menggoreng isue untuk menjatuhkan Yesus. Ragi kaum Farisi dan Herodes disebar agar masyarakat terpengaruh lalu menolak Yesus. Kaum Farisi dan Herodian menyebar opini untuk menggagalkan karya Yesus.

Gorengan mereka ya gorengan isue, padahal lebih enak gorengan tahu. Pilih isue atau tahu?

Jokowi bangun waduk di Pacitan.
Di sana juga ada museum dan galeri.
Jangan mudah bermain jadi korban.
Agar banyak orang mengasihani.

Cawas, bersama kita bangkit…..
Rm. Alexandre Joko Purwanto, Pr