PARA siswa Sokalima diundang untuk ikut pendadaran. Mata lomba yang dipertandingkan adalah memanah. Putra Mahkota Hastina gagal mencapai sasaran. Panahnya menyimpang jauh dari yang diharapkan.. Ia kesal dan marah kepada Durna. Ia merajuk kepada gurunya. Ia malu dilihat seluruh rakyat; seorang Putra Mahkota gagal menjalankan tugas.

“Bapa Durna keliru, menempatkan arca burung di tempat yang salah.” Kata Kurupati menyalahkan gurunya. “Saya harus menang, entah bagaimana caranya. Tidak ada kata kalah bagi Suyudana. Guru goblok, tidak mengerti siapa muridnya.” Katanya dengan ketus sambil meninggalkan gelanggang.

Jika menghadapi kegagalan, orang mudah sekali mencari kambing hitam. Tidak mau mengakui kelemahan tetapi menyalahkan orang lain atau situasi di sekitarnya. Tidak mau berusaha dengan sungguh-sungguh.

Tumbuh iri hati jika orang lain berhasil. Yang dilakukan hanya menyalahkan dan menyalahkan.

Orang lumpuh di kolam Betesda itu sudah tigapuluh delapan tahun berbaring di sana. Ia terus gagal dan putus asa. Ia hanya bisa menyalahkan situasi di sekitarnya.

Ketika Yesus menawarkan kesembuhan, dengan gamang tanpa harapan ia berkata, “Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu, apabila airnya mulai goncang; sementara aku sendiri menuju kolem itu, orang lain sudah turun mendahului aku.”

Melihat kesusahan orang lumpuh itu, Yesus langsung berkata, “Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah.” Ia mengangkat tilamnya dan sembuh.

Ia disalahkan karena mengangkat tilam pada hari Sabat. Sekali lagi ia tidak mau disalahkan. Kesalahan ditimpakan kepada Yesus. “Orang yang telah menyembuhkan aku, dia yang mengatakan kepadaku; Angkatlah tilammu dan berjalanlah.”

Kita harus berani ambil tanggungjawab dan tidak menyalahkan orang lain. Yesus mengingatkan, “Engkau telah sembuh, jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk.”

Berhentilah mencari kambing hitam, atau menyalahkan orang lain. Lebih baik lagi kalau kita mau mengakui kelemahan sendiri dan berjuang untuk terus berbuat baik.

Duduk sendiri di tengah malam.
Melihat bulan yang masih kecil.
Suka mencari kambing hitam,
Adalah tanda kepribadian yang kerdil.

Cawas, ambilkan bulanku….
Rm. Alexandre Joko Purwanto, Pr