Wasiat Terakhir

BABAH Apo punya dua anak, Aphan dan Aphin. Sebelum meninggal Bah Apo berpesan pada anak-anaknya.

Pertama, jangan menagih hutang pada orang yang berhutang padamu. Kedua, jika pergi dari rumah ke toko, janganlah mukamu terkena matahari.

Babah Apo tidak lama kemudian meninggal.

Selang berapa lama kedua anak tumbuh dewasa. Aphan menjadi kaya raya, sedangkan Aphin terus jatuh melarat.

Mamanya bertanya kepada Aphin, mengapa jadi melarat?

Aphin menjawab; “Mama, aku mengikuti pesan papah. Aku tidak boleh menagih hutang kalau ada orang yang pinjam uang. Banyak orang pinjam uang, modalku makin habis karena pesan papah tidak boleh menagih.

Tiap ke toko aku naik becak atau angkot karena takut kena sinar matahari. Biaya transport jadi mahal. Itulah gara-gara ikut pesan papah, aku malah jadi miskin.”

Kepada Aphan, mamanya juga bertanya, kenapa kamu makin kaya dan sukses?

Jawab Aphan; “Ini semua karena pesan papah. Aku tidak boleh nagih hutang, makanya aku tidak memberi pinjaman pada orang. Aku tidak boleh kena sinar matahari, makanya aku berangkat pagi-pagi sebelum matahari terbit dan pulang malam hari. Orang banyak ke toko aku karena aku buka lebih awal dan tutup paling terakhir. Itulah pesan papah.”

Sebelum Yesus wafat, Dia juga meninggalkan pesan kepada para murid. “Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti perintah-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.”

Perintah Yesus adalah “Kasihilah seorang akan yang lain.” Mengasihi berarti ikut caranya Yesus mengasihi.

Kasih menjadi tanda bahwa Yesus tinggal di dalam diri kita. Mengapa kita sering gagal mengasihi? Mengapa kita tidak berhasil mengikuti wasiat-Nya? Karena kita salah mengartikan pesan-Nya atau tidak tahu caranya bagaimana.

Seperti Aphin yang salah mengartikan pesan, kita pun sering juga salah menjalankan pesan Yesus.

Yesus akan mengutus Penghibur, yaitu Roh Kudus yang akan mengajarkan kepada kita segala sesuatu yang dikehendaki Yesus.

Kita membutuhkan bimbingan Roh Kudus agar dapat memahami pesan atau wasiat Yesus itu.

Pertanyaan Reflektif: Apakah hati kita terbuka akan bisikan Roh Kudus sehingga kita dibantu untuk mengerti kehendak Tuhan?

Caranya dengan sering berdoa agar hati menjadi lebih peka. Doa adalah jembatan kepada Tuhan.

Di Prambanan nonton Ramayana,
Terpesona pada penari kijang kencana.
Tuhan selalu menemani langkah kita,
Dia sudah mengutus Roh Kudus-Nya.

Cawas, Tuhan bersama kita…
Rm.A. Joko Purwanto, Pr