Novel karangan Jose Rizal ini menceritakan zaman penjajahan Spanyol di Filipina. Spanyol menggandeng gereja berperan cukup jauh dalam penaklukan dan penjajahan suatu negara.

Novel dibuka dengan kepulangan Don Crisostomo Ibarra dari pendidikan di Madrid. Ibarra adalah putra Don Rafael, yang meninggal di penjara karena membela seorang anak miskin..

Don Rafael, seorang peranakan Spanyol yang kaya, namun tidak disukai oleh penguasa gereja, Pater Damasio, karena tidak pernah melakukan pengakuan dosa sehingga dianggap bukan penganut Katolik yang taat.

Oleh karena itu ketika Don Rafael menyebabkan kematian seorang penjahat secara tidak sengaja, Pater Damasio berusaha keras menjebloskannya dalam penjara.

Demikian besar kekuasaan gereja sehingga pemerintah – walikota, polisi dan sekolah – takluk di bawahnya. Begitu pula seluruh rakyat, karena mereka percaya bahwa menentang atau meragukan para pastor akan membawa mereka ke neraka.

Pater Damasio menjadi representasi Gereja yang punya kekuasaan mutlak. Ia tak bisa disalahkan. Ia memegang kuasa dunia akherat.

Pater Damasio tidak suka ada orang yang menentang kekuasaannya. Ia berusaha keras melenyapkan siapapun yang melawan gereja. Mudah sekali wewenang melayani disalahgunakan oleh petugas gereja.

Penyalahgunaan wewenang ini yang dikritik Yesus dalam bacaan Injil hari ini. Yesus berkata keras kepada ahli-ahli Taurat,

“Celakalah kalian juga, ahli-ahli Taurat, sebab kalian meletakkan beban-beban yang tak terpikul pada orang, tetapi kalian sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jari pun.”

Orang Farisi dan ahli Taurat menggunakan kedudukan mereka untuk mencari hormat dan menindas sesama. Kritikan itu juga ditujukan kepada kita petugas gereja dan pelayan altar.

Ada godaan: mencari hormat dan pujian, mencari keuntungan sendiri, menumpuk harta, pastoral hanya berdasarkan hobby dan kesenangan pribadi.

Marilah kritik Yesus ini kita jadikan bahan refleksi bagi kita semua. Sudahkan kita melayani dengan adil dan penuh kasih kepada sesama?

Menulis surat cinta harus memakai kertas
Diantar pak pos sampai ke beranda
Janganlah hukum itu tajam ke bawah tumpul ke atas
Laksanakan keadilan dan kasih demi keselamatan sesama

Trevi Fountain di Roma,
Rm. A. Joko Purwanto Pr