ADA pepatah mengatakan “Jangan melemparkan sebongkah berlian kepada sekumpulan babi.” Sia-sia belaka.
Babi-babi itu akan menginjak-injak berlian itu. Mereka tidak mengerti berlian itu barang yang sangat berharga. Tidak ada gunanya bagi mereka.
Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus mempertanyakan kepada ahli-ahli Taurat yang menyalahkan Yesus karena berkata kepada orang lumpuh itu, “Hai anakKu,dosamu sudah diampuni.”
Ahli-ahli Taurat itu menuduh Yesus menghojat Allah. Tidak ada yang bisa mengampuni dosa selain Allah sendiri. Pandangan itu benar.
Tetapi Yesus mau menjelaskan kepada ahli-ahli Taurat itu bagaimana menghadapi orang lumpuh. Banyak orang berpandangan bahwa orang sakit (lumpuh, buta, bisu,kusta,miskin) itu karena dikutuk oleh Allah.
Mereka dikutuk karena mereka berdosa. Maka untuk mengatasi masalah itu, Yesus mengampuni dosa si lumpuh ini.
Maka Yesus bertanya, “Manakah lebih mudah mengatakan kepada orang lumpuh itu, “Dosamu sudah diampuni,” atau mengatakan “Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah?”
Kalau mengatakan bangunlah kepada si lumpuh itu pasti lebih sulit karena dia tak mampu apa-apa. Bahkan berjalan saja tidak bisa dan harus digotong oleh empat orang temannya.
Bagi dia jelas itu sia-sia belaka. Sama seperti melempar berlian di kawanan babi. Tetapi kalau mengatakan,”dosamu sudah diampuni.” P
Pasti si lumpuh itu bisa mempunyai harapan dan membangkitkan semangat untuk sembuh.
Tetapi Yesus melakukan lebih dari apa yang diharapkan si lumpuh. Ia mengampuni dosa dan menyembuhkan penyakitnya.
Ia bisa berjalan dan mengangkat tilamnya. Ia menjadi bersih dari dosanya juga. Hal seperti itu mentakjubkan banyak orang. Mereka semua takjub dan memuliakan Allah. “Yang seperti ini belum pernah kita lihat.”
Tidak pernah apa yang kita harapkan kepada Tuhan itu gagal. Tuhan selalu memberi lebih dari harapan-harapan kita.
Syaratnya adalah percaya dan berusaha. Seperti orang lumpuh itu, ia percaya dan berusaha. bahkan teman-temannya membantu memapahnya.
Doa dan usaha itu yang mendatangkan berkat bagi kita. jangan pernah berhenti melakukannya.
Sate kambing empuk rasanya
Jangan lupa irisan bawang merahnya
Tak lelah kita berdoa dan berusaha
Tuhan akan menggenapinya
Cawas, seperti mimpi rasanya
Rm. A. Joko Purwanto Pr