KARTU Tanda Penduduk menunjukkan identitas seseorang. Ada kartu identitas lain, misalnya SIM, Pasport atau Ijasah.

Dengan SIM (Surat Ijin Mengemudi) berarti seseorang diakui mampu dan diijinkan membawa kendaraan bermotor.

Pasport adalah identitas kewarganegaraan seseorang. Ijasah juga bisa menjadi tanda bahwa seseorang mempunyai status pendidikan atau ketrampilan.

Tanda menunjukan sebuah identitas. Entah itu kedudukan, status, keahlian atau kemampuan tertentu.

Dalam Injil, orang-orang Farisi meminta kepada Yesus suatu tanda dari surga. Dengan tanda itu, orang akan diakui atau diterima statusnya.

Orang-orang Farisi itu baru bisa percaya kepada Yesus kalau dapat melihat suatu tanda “istimewa” yang berasal dari “dunia lain”.

Kira-kira mereka itu ingin agar Yesus bisa membuat semacam ‘atraksi sulapan” yang membuat mereka tercengang. Bagi mereka, tanda-tanda spektakuler itu penting supaya orang diakui atau dihormati.

Yesus merasa heran kepada mereka. Yesus mengeluh dalam hatiNya, “Mengapa angkatan ini meminta tanda? Aku berkata kepadamu, Sungguh, kepada angkatan ini sekali-kali tidak akan diberikan tanda.”

Tanda itu tidak penting. Yang penting itu apa yang ditandakan atau isinya. Apa artinya orang yang KTPnya Katolik tetapi hidupnya tidak menggambarkan kekatolikannya.

Orang sering bilang, dia itu katolik KTP. Itu artinya kekatolikannya hanya di selembar kecil KTP, tidak di dalam perilaku dan gaya hidupnya.

KTPnya katolik tetapi tidak pernah ke gereja, tidak pernah ikut kegiatan lingkungan, muncul di RT/RW jarang. Makanya tanda itu tidak penting. Yang penting adalah isinya.

Kalau orang memiliki hati yang peka, kehadiran Yesus itu sudah sebuah tanda. Tanda bahwa Allah hadir dan berkarya di tengah-tengah umatNya.

Yesus bergaul dengan orang miskin, berdosa, tersingkir. Yesus menyembuhkan orang sakit. Yesus menerima siapa pun juga.

Karya Yesus itu merupakan tanda Allah hadir mengasihi manusia. Pengorbanan dan kematian Yesus di salib itulah tanda kasih Allah bagi kita. Salib itulah tanda kekatolikan kita. apakah kita bangga dengan salib ?

Dari kelas satu ke kelas tiga
Naik ke level yang lebih tinggi
Ikut Yesus haruslah bangga
Kita berdosa tetapi dicintai

Cawas, menuju level yang lebih tinggi
Rm. A. Joko Purwanto Pr