“Melihat Hantu”
ACARA penerimaan jubah baru selesai. Frater Bambang, sebut saja namanya begitu, menggantung jubah barunya di pintu.
Kamar frater itu berukuran 3×4 meter. Di situ ada tempat tidur, almari kecil, rak buku dan meja belajar. Kamar mandi ada di ujung unit berjejer menjadi satu dengan unit yang lain. Kalau mau mandi atau mencuci harus keluar kamar, melewati lorong-lorong unit.
Malam pertama penjubahan itu Frater Bambang tidur nyenyak saking bahagianya sudah dipanggil “romo muda.” Tengah malam gelap ia terbangun mau ke kamar mandi.
Ia terkejut setengah mati karena melihat hantu putih di kamarnya. Matanya diusap-usap siapa tahu hanya bayangan saja. Hantu itu makin jelas.
Ia mulai ketakutan. Ia berlutut “dremimil” berdoa Salam Maria. Tetapi hantu itu tidak bergeming. Malah ia melihat seolah hantu itu terbang, kakinya tidak menyentuh di tanah.
Ia ketakutan sampai basah celananya. Karena tak tahan menahan kencing, ia meraba-raba sandalnya dan dilemparkan ke arah sang hantu. “Glodak…..” suaranya keras. Jubah putih dan hangernya jatuh ke lantai.
Ia terduduk di lantai menyadari kebodohannya. Ia lupa, ternyata jubah putih tergantung itu yang membuatnya takut sampai terkencing-kencing.
Ketika hari sudah mulai malam, para murid naik perahu menyeberang ke Kapernaum. Ketika hari gelap, Yesus belum datang. Laut bergelora karena angin kencang.
Dalam situasi yang parah itu, Yesus datang berjalan di atas air. Mereka ketakutan. Mungkin mereka mengira ada hantu datang.
Tetapi Yesus berkata, “Ini Aku, jangan takut.” Lalu mereka mempersilahkan Yesus naik ke perahu, dan mereka sampai tujuan dengan selamat.
Di tengah perjalanan hidup, pasti kita pernah mengalami kesulitan. Kita takut, sedih, cemas dan putus asa. Dalam gejolak seperti itu, kita perlu mendengarkan sabda Tuhan, “Jangan takut.”
Tidak cukup hanya mendengarkan, tetapi mempersilahkan Tuhan masuk ke bahtera kita. Jika Tuhan bersama kita, seberapa besar badai hidup kita, pasti dapat dilalui. Maukah kita mengundang Tuhan?
Jubah putih bikin gelisah.
Dikira melihat hantu.
Kalau hidup kita susah.
Hadirkan Tuhan bersamamu.
Cawas, selalu bersyukur….
Rm. Alexandre Joko Purwanto, Pr