PANAKAWAN adalah abdi yang mendampingi para ksatria. Pana itu artinya tahu, paham, mengenal, pinter. Kawan berarti sahabat, kawan karib, teman seperjalanan.

Mereka terdiri dari Semar, Gareng, Petruk dan Bagong. Mereka adalah gambaran rakyat jelata yang sederhana, bijak dan senang melucu. Mereka menghibur, menemani dan menasehati para ksatria.

Mereka adalah orang-orang kecil yang bijaksana. Mereka juga disebut “batur” atau abdi. Batur dari kerata basa, “pangembating catur”. Mereka bukan sekedar abdi tetapi teman diskusi, teman menemukan solusi dari berbagai persoalan hidup. Orang-orang sederhana yang peka terhadap bisikan roh.

Hari ini Gereja merayakan Hati Yesus yang Mahakudus. Yesus mengucap syukur kepada Bapa karena misteri Kerajaan sorga tersembunyi bagi orang cerdik pandai tetapi dinyatakan kepada orang-orang kecil dan sederhana.

Orang-orang sederhana itu hanya dapat mengandalkan Allah sebagai satu-satunya harapan. Mereka tidak mempunyai apa pun yang dapat diandalkan kecuali Allah yang maharahim.

Orang kecil, sederhana dan bijak ini disebut anawim. Mereka adalah orang miskin yang hanya mengandalkan kekuatan Allah. Mereka bersikap rendah hati, taat pada hukum Allah dan mengharapkan pemenuhan janji-Nya. Hati mereka peka terhadap bisikan roh Allah.

Orang-orang di sekitar kelahiran Yesus itu mewakili kaum anawim. Para gembala, Simeon-Hana, Elisabeth-Zakharia, dan Maria-Yusuf menjadi tokoh-tokoh kaum anawim.

Misteri Kerajaan Allah tersembunyi bagi kaum cerdik pandai, tetapi diwahyukan kepada kaum kecil, miskin dan sederhana. Kaum cerdik pandai di Istana Herodes, para ahli kitab di Yerusalem justru tidak tahu bahwa Kerajaan Allah telah hadir dalam diri Yesus.

Hati Yesus menunjukkan hati Allah yang tertambat pada orang-orang sederhana yang hanya mengandalkan kekuatan Allah semata. Hati Yesus seperti samudera luas yang mampu menampung siapa pun juga yang datang kepada-Nya. “Datanglah kepada-Ku kamu semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.”

Kita diundang untuk datang kepada hati-Nya. Kita tidak akan dikecewakan. Yesus menjamin keselamatan dan ketenangan jiwa kita. Ia akan memberikan kelegaan dan tidak akan membebani kita dengan kuk yang berat.

Yesus berjanji akan memberi ketenangan dan kelegaan pada kita. Maka marilah kita datang kepada hati-Nya. Marilah kita satukan hati kita dengan hati Yesus yang penuh kerahiman.

Di alun-alun beli jagung rebus.
Dinikmati sambil membaca buku.
Hati Yesus yang mahakudus.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.

Banyuaeng, merindukan hatimu….
Rm. A. Joko Purwanto, Pr