KALAU kita pergi ke mall dan hanya membawa uang sedikit, maka yang didapat juga hanya sedikit. Tetapi kalau kita membawa uang banyak, kita pun akan mendapat banyak barang.

Saya ingat waktu masih di Seminari Menengah. Kami mengadakan acara rekreasi basis (kelompok). Dari suster, kami diberi bekal makan siang dalam doos.

Ada ide nakal sedikit licik. Kami masuk ke restoran. Kami hanya pesan minuman saja. Uang saku hanya cukup untuk beli air minum saja. Kami hanya mengeluarkan duit sedikit tetapi makan di restoran.

Kalau bawa uang banyak mungkin bisa pesan makan yang enak dan mahal. Kalau kita berkurban banyak, pasti akan mendapat banyak pula.

Sebaliknya jika kita hanya memberi sedikit, maka kita juga hanya memperoleh sedikit saja.

Bacaan Injil hari ini menceritakan bagaimana wanita berdosa itu menyambut Yesus.

Ia mengusap kaki Yesus dengan air matanya, menyekanya dengan rambutnya dan meminyakinya dengan minyak wangi yang mahal harganya.

Baginya Yesus pantas dihormati sedemikian rupa. Ia merasa dikasihi oleh Tuhan. Maka ia memberikan yang terbaik untuk Tuhan.

Memberi dan menerima itu peristiwa satu tunggal. Orang yang memberi banyak akan menerima banyak juga, sebaliknya orang yang hanya memberi sedikit, juga akan menerima sedikit juga.

Kalau kita ke gereja, memberi persembahan kepada Tuhan hanya cukup untuk parkir, ya jangan berharap akan memperoleh rahmat segudang.

Yesus memberi gambaran dua orang yang berhutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang berutang limaratus dinar, yang lain lima puluh.

Karena mereka tidak sanggup membayar, maka utang kedua orang itu dihapuskannya. Siapakah di antara mereka akan lebih mengasihi dia?

Jawab Simon, aku sangka, yang mendapat penghapusan utang lebih banyak!” Lalu Yesus menunjukkan tindakan wanita berdosa yang diampuni itu.

Kita ini sudah ditebus Yesus dengan darahNya. Apakah kita bisa merasakan kasih Tuhan yang besar itu? Ataukah kita masih menjadi orang yang tidak tahu bersyukur dan berterimakasih?

Wanita itu memberikan yang terbaik dan termahal untuk Yesus. Orang Farisi itu tidak memberikan apa-apa. Maka jangan heran kalau kita juga hanya mendapat sedikit.

Minum jamu rasanya sangat pahit
Jamu rasa kecut karena dijepit di ketiak
Yang memberi sedikit akan memperoleh sedikit
Yang berkorban banyak akan mendapat banyak

Cawas, suatu malam yang indah
Rm. A. Joko Purwanto Pr