DALAM situasi yang sulit dan kritis, Roh Kudus selalu berperan menolong. Hal ini terjadi ketika Mgr. Soegijapranata menjadi Vikaris Apostolik di Semarang.
Pada bulan Januari 1946 pemerintah Indonesia pindah dari Jakarta – yang sudah dikuasai Belanda – ke Yogyakarta. Hal ini diikuti sejumlah warga sipil mengungsi dari daerah yang dikuasai Belanda.
Soegijapranata awalnya tetap di Semarang, tempat ia berusaha untuk menjaga keamanan dan kesejahteraan.
Namun, pada tanggal 18 Januari 1947 ia akhirnya pindah ke Yogyakarta, sehingga ia bisa berkomunikasi dengan pemerintah dengan mudah.
Ia berkedudukan di Gereja Santo Yoseph di Bintaran dan menasihati orang-orang Katolik agar berjuang demi negara Indonesia; ia menyatakan bahwa mereka “baru boleh pulang kalau mati.”
Keputusan untuk berpindah dari Semarang ke Jogjakarta dipandang sebagai tindakan heroik – atas karunia Roh Kudus – karena gereja Katolik mendukung pemerintah Republik Indonesia.
Gereja Bintaran dan Istana Negara di Jogjakarta terhubung saling berkoordinasi karena Soegijapranata. Dalam situasi kritis seperti itu, Roh Kudus selalu membimbing dan turut berperan membuat sejarah.
Dalam Injil hari ini Yesus mengingatkan agar kita tetap teguh menghadapi kesulitan. Roh Kudus dijamin akan menolong kita. Yesus berkata,
“Apabila kalian dihadapkan kepada majelis atau pemerintah atau penguasa, janganlah kalian kuatir bagaimana dan apa yang harus kalian katakan untuk membela dirimu. Sebab pada saat itu juga Roh Kudus akan mengajarkan kepadamu apa yang harus kalian katakan.”
Yang menjadi soal adalah; apakah kita sering berdoa kepada Roh Kudus atau tidak? Apakah kita peka terhadap bimbingan Roh Kudus atau kita lebih memilih jalan sendiri?
Supaya kita peka akan bimbingan Roh Kudus, kita bisa belajar seperti Yesus yang selalu berdoa kepada BapaNya. Dalam segala keputusan kritis, Yesus selalu meluangkan waktu untuk berdoa semalam-malaman. Apakah kita juga demikian?
Pergi ke pasar mencari gembus
Yang didapat ternyata gorengan tahu
Berdoalah selalu untuk minta Roh Kudus
Kita akan diajar dan dibimbing selalu
Mendarat di Jakarta,
Rm. A. Joko Purwanto Pr