SAYA mengagumi dan tidak bosan-bosan membaca kisah hidup St. Yohanes Maria Vianney seorang pastor sederhana di Ars. Ketika belajar di seminari, dia dijuluki mahasiswa yang bodoh. Beberapa kali tidak lulus ujian dan hampir saja tidak bisa ditahbiskan.

Tetapi hidup doa dan devosinya sangat tinggi. Ia mengembangkan kesalehan rohani sepanjang waktu.

Ia dikirim di paroki terpencil di desa Ars, Perancis. Mungkin semacam “dibuang” dan dianggap tidak mampu melayani paroki kota besar karena kurang pintar.

Desa Ars hanya berpenduduk 230 jiwa. Mereka bodoh dan tidak memperhatikan kehidupan beriman. Mereka punya kebiasaan buruk minum dan mabuk di kedai-kedai kopi, dansa-dansi dengan pakaian seronok. Banyak keluarga berantakan. Anak-anak kurang kasih sayang. Mereka miskin dan tidak berpendidikan.

Yohanes Maria datang mengunjungi mereka, bergaul dan menyapa mereka. Hidup doanya yang kuat dan tutur katanya yang lembut menarik banyak orang.

Banyak orang mulai tersentuh. Gereja mulai penuh. Kamar pengakuan tidak pernah sepi. Yohanes Maria makin khusuk berdoa bagi pertobatan jiwa-jiwa. Kesalehan hidupnya menggetarkan hati.

Kampung Ars yang awalnya hanya ratusan jiwa berkembang menjadi ribuan jiwa. Orang dari seluruh Perancis datang ingin bertemu dengan pastor yang saleh, untuk mengaku dosa.

Uskup dulu pernah melarang Yohanes Maria memberi pengakuan dosa, karena dia dianggap bodoh. Tetapi karena kesalehannya, ia duduk di kamar pengakuan, melayani orang sampai 18 jam sehari.

Yesus berkata, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib tetapi orang sakit. Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.”

Lewi Mateus yang dianggap orang berdosa dipanggil Yesus. Lewi meninggalkan pekerjaan dan hidupnya. Ia mengikuti Yesus.

Yohanes Maria membuat banyak orang bertobat dan kembali ke pangkuan Gereja. Ia datang untuk menyelamatkan jiwa-jiwa.

Yohanes Maria pernah berkata, “Menderita dengan penuh kasih, adalah tidak lagi menderita.” Pelayanan, pengorbanan, waktu hidupnya dicurahkan untuk Tuhan demi keselamatan umat.

Pastor yang dianggap bodoh oleh dunia, ternyata dipakai Tuhan untuk menyelamatkan jiwa-jiwa. Tuhan memang senang bercanda dan bergurau.

Yohanes Baptis Maria Vianney
Imam yang suci gembala jiwa.
Doakanlah kami orang yang berdose,
Agar selamat sampai ke surga.

Cawas, masih terasa kadonya….
Rm. Alexandre Joko Purwanto, Pr