Bunda Teresa dari Calcuta yang diangkat menjadi Santa, pernah berkata, “Bagaimana kita bisa mencintai Tuhan yang tak kelihatan kalau kita tidak mampu mencintai sesama kita yang kelihatan sangat dekat di sekitar kita?”

Santa Teresa melihat Allah dalam diri orang miskin, sakit, gelandangan, tuna wisma di pinggir-pinggir jalan di kalkuta India. Mereka adalah wujud nyata wajah Allah.

Maka Santa Teresa mencurahkan hidupnya secara total untuk menolong mereka. Paling tidak mereka bisa mati sebagai manusia bermartabat.

Itulah cinta kepada Allah nyata dalam tindakan kongkret mencintai sesama, bahkan mereka yang sangat menderita dan dikucilkan.

Bacaan Injil hari ini menjelaskan tentang hukum kasih. Yesus ditanya tentang hukum mana yang paling utama. Maka Yesus mengatakan,

“Perintah yang paling utama ialah, kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi, dan dengan segenap kekuatanmu. Dan perintah kedua ialah, kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada perintah lain yang lebih utama daripada kedua perintah itu.”

Mengasihi Allah dan mengasihi manusia itu tidak bisa dipisahkan. Itu seperti dua sisi dalam satu keping uang logam. Tidak bisa dipisah-pisahkan.

Orang tidak bisa mengasihi Allah tanpa mengasihi sesama. Orang tidak bisa mengklaim dekat dengan Allah, sering menyebut nama Allah, tetapi menjauh dan membenci sesamanya.

Juga tak sejalanlah kalau orang menyebut nama Allah untuk membenci sesamanya. Dari hukum kasih itu tak bisa dipisahkan antara kasih kepada Allah dengan kasih kepada sesama.

Yesus tidak hanya mengajarkan, tetapi Yesus sungguh melakukanNya menjadi teladan bagi kita. Yesus mengasihi orang-orang kecil, lemah dan tersingkir.

Bahkan Yesus mengorbankan diriNya dengan wafat di kayu salib, demi keselamatan kita. Tangan Yesus yang terentang di salib itu mau mengatakan kepada kita,

“CintaKu padamu takkan berubah walau ditelan waktu. Biarlah kan Kusimpan dalam hati. Cinta yang suci ini. Pasti kan kausadari.”

Marilah kita mengikutiNya, mengasihi Allah dengan mengasihi sesama di sekitar kita. Beranikah kita mengambil jalan ekstrem seperti Yesus, kasih dengan pengorbanan sampai akhir.

Virus corona berasal dari Wuhan
Bisa menyebar ke seluruh dunia
Cintakasih kepada Tuhan
Bisa terwujud dengan mengasihi sesama

Cawas, dalam iman selalu ada harapan
Rm. A. Joko Purwanto Pr