MAKAM Yesus yang kosong tidak serta merta menjadi kesimpulan bahwa Yesus bangkit. Maria Magdalena melihat makam kosong menyimpulkan bahwa jenasah Yesus dicuri orang. “Tuhan telah diambil orang dari kuburNya, dan kami tidak tahu dimana Ia diletakkan” katanya kepada Petrus dan murid yang dikasihiNya.

Karena sifatnya perempuan yang tidak dianggap/diperhitungkan, maka Maria Magdalena melaporkan hal itu kepada Petrus yang dianggap sebagai “sesepuh” yang punya wibawa di antara murid-murid yang lain.

Petrus dan murid yang lain berlari bersama-sama ke kubur. Murid yang lain itu, yang dikasihi oleh Yesus dan menurut tradisi dia adalah Yohanes, yang lebih muda dari Petrus berlari lebih kencang. Dia sampai ke makam lebih dulu.

Ia hanya menjenguk ke dalam, tetapi tidak masuk. Petrus menyusul dan masuk ke dalam makam. Orangtua harus didahulukan sebagai tanda hormat dan menghargai otoritasnya. Murid yang lain itu juga ikut masuk ke dalam.

Ia melihat apa yang ada di dalam makam. Kain kafan terletak di tanah. Kain peluh yang tadinya ditaruh di dekat kepala Yesus sudah tidak di situ tetapi agak ke samping, di tempat yang lain. Ia melihat dan memperhatikan secara detail. IA MELIHAT DAN PERCAYA.

Kelompok Young Christian Student memiliki motto yang bagus yakni: SEE, JUGDE, ACT. Mereka diajak untuk melihat, menilai dan bertindak. Melihat pengalaman kongkret bersama orang lain di suatu tempat tertentu.

Pengalaman itu lalu dinilai berdasarkan iman yang berasal dari Kitab Suci. Dengan iman kaum muda kristiani diajak untuk bertindak dan terlibat aktif menggarami dunia.

Yohanes, murid yang dikasihi Yesus itu melihat (SEE) ke dalam makam. Ia tidak mengalami persis saat Yesus bangkit. Namun ia mengamati dengan seksama apa yang terjadi di situ. Waktu itu dia belum mengerti isi kitab suci.

Ketika dia menghubungkan peristiwa makam kosong dan isi kitab suci (JUGDE), maka dia kemudian percaya bahwa Yesus harus bangkit dari antara orang mati. Keyakinan itu mendorong dia berani mewartakan (ACT) Yesus yang bangkit kepada orang lain.

Kita sekarang tidak melihat Yesus yang bangkit, tetapi kita mengamati, mempelajari isi kitab suci dan kita menjadi percaya. Pengalaman dikasihi menjadi sarana kita untuk percaya bahwa Yesus masih hidup berkarya.

Karena dikasihiNya kita berani menjadi saksiNya. Hidup kita adalah saksi bahwa kita dicintaiNya.

SELAMAT PASKAH 2019.

MAKAN BUAH DI TENGAH MALEM
SELAMAT PASKAH, BERKAH DALEM

Rm. A. Joko Purwanto Pr