YAMAWIDURA paman para Pandawa tahu ada tipu muslihat licik yang dirancang Sengkuni dan para Kurawa. Mereka mengundang Pandawa untuk berpesta di balai “golo-golo.”

Yamawidura mengingatkan kepada Puntadewa dengan bahasa sandi bahwa balai itu dirancang dengan bahan-bahan yang mudah terbakar. Ada niat jahat di balik undangan pesta bagi para Pandawa.

“Golo-golo” artinya diperindah, dihias sedemikian rupa biar tidak kelihatan keropos dalamnya. Sebagai ksatria, para Pandawa tetap hadir dalam perjamuan. Ketika para tamu sedang mabuk pesta, para Kurawa menyulut api sehingga balai itu terbakar habis.

Para Pandawa waspada. Mereka diselamatkan oleh “musang putih” yang membawa mereka ke Kahyangan Sapta Pertala. Niat jahat Kurawa diketahui. Mereka gagal memusnahkan Pandawa.

Pepatah “becik ketitik ala ketara” menjelaskan bahwa niat baik atau rencana jahat itu perlahan-lahan akan terbongkar dan diketahui orang. Tidak ada hal yang tersembunyi dan ditutup-tutupi.

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Janganlah kamu takut kepada mereka yang memusuhimu, karena tidak ada sesuatu pun yang tertutup yang tidak akan dibuka, dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui.”

Pandawa bersikap ksatria dan tidak takut pada musuh yang punya niat jahat. Mereka percaya bahwa garis kehidupan itu hanya Tuhan yang menentukan. Mereka tetap waspada dan hati-hati.

Janganlah takut kepada manusia, tetapi takutlah kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka. Kita mesti lebih takut kepada Tuhan daripada takut pada manusia. Tuhanlah yang berkuasa atas hidup kita. Bahkan rambut kepala pun sudah terhitung oleh-Nya.

Jika kita berjalan pada jalur kebenaran, kita tidak perlu takut. Mereka yang berniat jahat, menggali lubang untuk kita, akan terperosok sendiri ke dalamnya.

Perlahan-lahan, satu per satu niat jahat mereka akan terbongkar juga. Ada banyak pelajaran hidup di sekitar kita. Kita tidak perlu takut. Tuhan berpihak pada orang jujur dan benar.

Yesus mengajak kita untuk berani berjuang di jalan Allah. “Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia akan Kuakui di depan Bapa-Ku yang di sorga.”

Seperti Kristus yang berjuang menegakkan kebenaran dan keadilan, begitu pun kita diajak untuk berada di jalur yang sama. Yesus mengajak kita untuk berani berjuang dan tidak takut terhadap siapa pun.

Sekecil apa pun niat kita, nanti akan diketahui pada akhirnya. Becik ketitik, ala ketara.

Ada pelangi di bola matamu.
Dan hujan pun turun di pagi hari.
Tuhan menyelenggarakan hidupmu.
Ia tidak membiarkan kita berjuang sendiri.

Cawas, tampah di pojok…
Rm. A. Joko Purwanto, Pr