SEKARANG ini semua orang dihimbau untuk melakukan social distancing, demi menjaga supaya virus corona tidak menyebar kemana-mana. Semua diminta berdiam di rumah masing-masing.

Perjumpaan dengan banyak orang dikurangi. Bahkan misa harian dan misa Mingguan dibatalkan. Semua diminta untuk menjaga jarak satu sama lain.

Dalam bacaan Injil hari ini, kendati Tuhan juga melakukan social distancing, namun Tuhan Yesus tetap berkarya dan menyembuhkan orang sakit.

Ketika Yesus tiba di Kana, tempat Dia dahulu membuat mukjijat air menjadi anggur, Yesus diminta oleh seorang pegawai istana untuk menyembuhkan anaknya.

Pegawai itu datang dan meminta Yesus untuk singgah di rumahnya. Dia minta kepada Yesus untuk menyembuhkan anaknya yang sakit demam hampir mati. (Apa kena virus Corona juga ya…)

Yesus tidak datang ke rumah pegawai istana itu. Ia sadar harus lakukan social Distancing. Tetapi Dia berkata, “Pergilah, anakmu hidup.” Orang itu percaya akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi.

Di tengah jalan hamba-hambanya telah datang memberi kabar bahwa anaknya hidup. Anak itu sembuh tetap ketika Yesus berkata, “Pergilah, anakmu hidup.”

Yesus mampu menyembuhkan dari jarak jauh. Yesus berkuasa. Ia tidak dapat dibatasi oleh ruang dan waktu. Apa yang Dia katakan pasti terlaksana.

Sekarang kita mengikuti misa di rumah masing-masing lewat siaran live streaming. Namun Yesus tetap hadir di tempat kita masing-masing. Ia mampu menyembuhkan anak pegawai istana.

Ia juga mampu menghadirkan diriNya di rumah kita ini. Yang dituntut pada kita adalah percaya, seperti kepada pegawai istana itu.

Jika kita percaya, kendati Bapak Uskup misa di Semarang,namun Yesus dapat hadir di rumah kita. ia juga bersabda kepada kita semua.

Itulah tanda kedua yang dibuat Yesus setelah perubahan air menjadi anggur di Kana. Masa prihatin karena virus corona ini juga menjadi tanda Yesus yang tetap hadir di tempat kita.

Kalau kita percaya, kita akan mengalami kuasa Allah yang menembus ruang dan waktu. Yesus juga akan membebaskan kita dari wabah corona ini karena kita tetap percaya kepadaNya seperti pegawai istana itu.

Mengikuti misa lewat siaran live streaming.
Bapak Uskup di Semarang, kita di rumah sendiri.
Hati ini terasa tergetar dan merinding.
Sabda Tuhan sungguh menyapa di sanubari.

Cawas, jaga kesehatan ya…
Rm. A. Joko Purwanto Pr