SANG Bima Sena disuruh gurunya mencari Tirta Pawitra Mahening Suci, “ngelmu kasampurnaning dumadi”. Ilmu itu adanya di dasar samudera. Ia harus menceburkan diri di dasar samudra.
Dengan mengalahkan naga di dasar samudera, Bima bertemu dengan Dewa Ruci, Anak bajang yang berpakaian mirip seperti dirinya. Bima diwejang apa artinya “ngelmu kasampurnaning dumadi.”
Kesempurnaan sejati itu hanya akan tercapai bila manusia sudah tidak tergantung pada panca inderanya sendiri. Jika manusia masih menggunakan daya panas matahari, desirnya angin, sejuknya air dan kaki masih berpijak di atas bumi, maka manusia belum bisa mencapai kesempurnaan hidup. Karena manusia berasal dari bumi, maka dia tak mampu mencapai kesempurnaan sejati. Hanya Allah yang Maha Sempurna.
Tirta Pawitra Mahening Suci itu perlambang atau sanepan. Tirta itu artinya air, yang arti luasnya adalah kehidupan. Dimana ada air ada kehidupan. Pawitra berarti bening.
Air yang bening akan memberi kehidupan segala makhluk. Mahening dari kata maha dan ening. Itu artinya ketentraman lahir batin. Suci artinya terhindar dari segala noda dosa.
Dalam kehidupan ini, carilah hidup yang sempurna yang bisa memberi ketentraman lahir dan batin. Jauhilah segala dosa maka hidupmu akan suci. Itulah maknanya Tirta Pawitra Mahening Suci.
Dalam perbincangan dengan Nikodemus, Yesus menjelaskan, siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi.
Manusia belum bisa mencapai kesempurnaan karena kakinya masih berpijak di atas bumi. Yesus datang dari atas dan berasal dari Bapa.
Ia mengatakan apa yang dikehendaki Bapa. Ia memberi kesaksian tentang apa yang dilihat-Nya. Tetapi manusia tidak bisa menerima-Nya.
Kita ini harus terus menerus mengusahakan kesucian agar dapat menerima sabda-Nya. Hanya dengan hati suci kita bisa menerima sabda Yesus. kita diajak percaya pada sabda-Nya.
Dengan percaya pada sabda Yesus, kita akan memperoleh hidup kekal. Nikodemus diajak untuk memehami kehendak Allah yang mengutus Putera Tunggal-Nya.
Ia yang rela mati untuk menebus dosa kita. Betapa besarnya kasih Allah kepada manusia sehingga Ia mengutus Putera-Nya dan mati untuk kita. Agar kita yang berasal dari dunia ini beroleh hidup kekal-Nya di surga.
Thengkleng istimewa menu makan siang.
Disajikan dengan penuh kejutan.
Yesus Kristus Sang Putera Terang.
Turun ke dunia membawa keselamatan.
Cawas, hatiku damai…..
Rm. A. Joko Purwanto Pr