KUNTI meyakinkan Karna bahwa dia adalah anak sulungnya. Karna adalah kakak dari para Pandawa. Kunti sebagai ibu ingin agar Karna kembali ke pangkuan Pandawa, supaya dia berpihak membantu adik-adiknya dalam Baratayuda.
Namun Karna tetap kukuh bahwa dia adalah anak Adirata yang membesarkannya. Kunti hanya melahirkan tetapi tidak memeliharanya. Memang Karna lahir saat Kunti belum menikah dengan Pandu.
Bayi yang masih merah itu dibuang di sungai dan ditemukan oleh Adirata. Sejak kecil Karna tidak punya ikatan batin dengan Kunti. Ia menganggap Nada dan Adirata adalah ibu dan ayahnya.
Karna dipelihara Adirata dan menjadi ksatria yang digdaya. Ia dilindungi dan dibantu oleh Duryudana, maka Karna berada di pihak Kurawa, melawan Pandawa.
Karna tetap teguh tidak mengakui Kunti sebagai ibunya dan “keukeh” membela Kurawa.
Bacaan Injil hari ini menyatakan bahwa ibu Yesus dan saudara-saudaranya mencari dan ingin bertemu denganNya. “Ibu dan saudara-saudaraMu ada di luar dan ingin bertemu dengan Dikau.”
Tetapi Yesus menjawab, “IbuKu dan saudara-saudaraKu ialah mereka yang mendengarkan sabda Allah dan melaksanakannya.”
Bagi Yesus status ibu dan saudara-saudara bukan hanya relasi hubungan darah tetapi lebih luas lagi. Relasi dikembangkan dengan kriteria kesetiaan mendengarkan dan melaksanakan sabda Allah.
Mereka yang mendengarkan dan melaksanakan sabda Allah diangkat menjadi ibu dan saudara-saudaraNya.
Akibatnya, relasi ini menjadi sangat luas. Siapa pun yang mendengarkan dan melaksanakan sabda Allah, dialah ibu dan saudara-saudara Yesus.
Kita semua bisa menjadi saudara Yesus jika kita mendengarkan dan melaksanakan sabda Allah. Mendengarkan sabda bisa kita lakukan dalam doa, ekaristi, baca kitab suci.
Melaksanakan sabda dapat kita lakukan dengan mengasihi, menolong, berbagi dengan sesama. Ada banyak sarana kita bisa menjadi saudara-saudara Yesus. Marilah kita gunakan kesempatan dan sarana-sarana yang ada itu.
Ke kafe Pelangi membeli orange juice
Sambil duduk menikmati sore yang indah
Kalau mau menjadi saudara Yesus
Kita harus mendengarkan dan melaksanakan sabda Allah
Cawas, suatu sore yang biru
Rm. A. Joko Purwanto Pr