TEMA Natal bersama KWI dan PGI tahun ini adalah, “Hiduplah Sebagai Sahabat Bagi Semua Orang.” Tema ini kiranya cocok sekali dengan peristiwa kelahiran Tuhan yang kita rayakan pada Pesta Natal ini. Allah yang jauh, Allah yang mahabesar itu hadir menjadi sahabat bagi semua manusia. Yesus berasal dari Allah. Ia ingin menunjukkan bahwa Allah itu begitu dekat. Allah itu sangat baik dan ingin bersahabat dengan semua orang.

Allah yang lahir dalam diri Yesus itu, ingin menyapa dan mengalami penderitaan manusia. Allah sangat peduli dengan kemiskinan dan penderitaan. Ia lahir di kandang hewan beralaskan jerami ditunggu oleh orang-orang sederhana yakni para gembala. Yesus tidak hanya ingin menjadi sahabat, tetapi saudara bagi kita semua. Saudara berasal dari kata satu dan udara. Kita ini adalah saudara karena sama-sama menghirup satu udara yang sama, anugerah Tuhan yang mahaesa.

Menjadi sahabat berarti saling mengembangkan sikap peduli, toleransi, saling menghargai dan sikap rukun menjalin kebersamaan dalam keberagaman. Kendati kita berbeda tetapi kita saling menghargai. Perbedaan itu adalah keniscayaan. Sahabat yang baik akan bersukacita melihat saudaranya berhasil, berbahagia, dan ia akan mengalami keprihatinan jika sahabatnya alami kesusahan, sakit, tertimpa bencana dan lain-lain. Menjadi sahabat berarti menjalani hidup dengan empati.

Kelahiran Yesus adalah wujud nyata empati Allah kepada manusia. Imanuel yakni Allah menyertai manusia. Allah tinggal bersama dengan manusia. Sebagaimana Yesus menjadi sahabat bagi semua orang; orang lumpuh, orang bisu, orang berdosa, pemungut cukai, perempuan berdosa, dan lainnya, demikian juga kita diajak mau bersahabat dengan mereka yang dikucilkan dari tengah masyarakat. Ada banyak orang mengalami dikucilkan. Mereka yang kena ODHA, korban narkoba, korban KDRT, orang-orang yang kesepian karena ditinggal sanak saudara.

Malam Natal menjadi kesempatan kita merenungkan keberpihakan Tuhan bagi manusia lemah dan miskin. Beranikah kita menjadi sahabat bagi semua orang, khususnya mereka yang miskin, menderita, tersingkir dan kesepian?

Membeli bantal berwarna biru
Selamat Natal dan Tahun Baru

Cawas, Natal penuh kenangan
Rm. A. Joko Purwanto Pr