Kabar Menggembirakan

BEBERAPA hari ini kita mendapat kabar yang menggembirakan. Misalnya, pengadilan Negeri Jakarta Selatan membebaskan dua anggota Polisi yang menembak para pengawal dari organisasi yang telah dilarang pemerintah.

Peristiwa ini cukup menggembirakan karena punya dampak psikologis kuat bagi para petugas keamanan, bahwa mereka semakin yakin dalam menanggulangi teror keamanan masyarakat.

Berita lain yang menggembirakan suksesnya ajang MotoGP Mandalika yang baru rampung di Lombok. Banyak orang memuji penyelenggaraan ajang balap motor dunia.

Bahkan para rider juga sangat happy dan menikmati sambutan masyarakat Indonesia. Lombok makin dikenal dunia, selain Bali.

Belum pernah terjadi, Marc Marques asyik bergoyang dangdut bersama masyarakat. Hanya ada di Mandalika. Indonesia makin dikenal dunia internasional.

Entah nanti bagaimana dengan Formula E, kita tunggu saja.

Ditangkapnya para “sultan” the crazy rich man juga sedikit menggembirakan, karena sudah banyak orang yang tertipu dengan permainan bisnis digital ini.

Ada kelegaan, tetapi masih ada tanda tanya dan harap-harap cemas, apakah uang yang sudah terkuras habis bisa dikembalikan.

Berita-berita yang menggembirakan itu berdampak positif bagi kehidupan kita bersama.

Hari ini kita merayakan Hari Raya Kabar Sukacita. Allah melalui Malaikat Gabriel datang kepada Perawan Maria dan memberitahu, “Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.”

Ini adalah kabar yang menggembirakan seluruh dunia karena “Ia akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi.

Anak yang akan lahir itu akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya, dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.”

Ini kabar yang menggembirakan karena Allah yang jauh tak terjangkau akan menjadi dekat ada di tengah-tengah kita dalam diri Yesus, Anak Allah Yang Kudus.

Juga sangat menggembirakan karena Maria menerima kabar itu dengan rendah hati. Ia akan mengandung dan melahirkan anak laki-laki, dan akan menamai Dia Imanuel, artinya Allah menyertai kita.

Kabar ini sangat menggembirakan karena Allah berjanji akan tetap menyertai kita sampai kapan pun.

Dalam diri Yesus, Allah membuat “His-story.” Allah menyejarah dan menyertai. Maka warta malaikat itu menjadi kekuatan kita.

“Jangan takut, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.”

Karena kesanggupan Maria, kita semua memperoleh kasih karunia Allah. Jawaban Maria itu meneguhkan kita bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah. Jika Allah berkehendak, maka apa pun bisa terjadi.

Bagi orang yang pesimis, apatis dan suka nyinyir, tidak bisa percaya bahwa kita bisa menyelenggarakan prestasi dunia ajang seperti balap motor.

Mereka juga tidak yakin dan pesimis Indonesia akan punya Ibu Kota baru di Kalimantan bernama Nusantara. Berita-berita negatif justru akan merusak kehidupan bersama. Mari kita buat berita-berita yang membawa sukacita.

Malaikat, utusan Allah itu menguatkan Maria. “Jangan takut.” Ia juga menguatkan kita semua, “Jangan tidak percaya, melainkan percayalah.”

Ketika kita mulai percaya, maka hal-hal besar dan luar biasa akan menanti kita.

Burung pelikan berenang di telaga warna,
Mengejar ikan-ikan kecil sebagai mangsa.
Mari kita ciptakan kabar-kabar gembira,
Biar dunia menjadi indah penuh sukacita.

Cawas, gembira mendengarmu bahagia…
Rm. A. Joko Purwanto, Pr