SAYA masih ingat jika akan mengadakan turne ke pedalaman, segala persiapan harus matang. Sepeda motor harus safe dan beres.

Selain alat-alat misa, saya perlu membawa pakaian, jas hujan, jaket, untuk menginap. Bahkan alat-alat perbengkelan untuk motor pun harus disiapkan.

Makanan juga perlu dibawa, paling tidak air minum yang cukup untuk perjalanan jauh. Kadang mengunjungi umat yang jauh perlu menginap beberapa hari.

Bacaan hari ini Yesus mengutus murid-muridNya. Mereka diberi kuasa dan tenaga untuk menguasai setan, menyembuhkan penyakit-penyakit. Ia mengutus mereka untuk mewartakan Kerajaan Allah dan menyembuhkan orang-orang.

PesanNya kepada mereka adalah, “Jangan membawa apa-apa dalam perjalanan. Jangan membawa tongkat atau bekal, roti atau uang, atau dua helai baju.”

Pasti Tuhan sudah menyelenggarakan semuanya. Kita diminta percaya saja kepada rencanaNya. Allah itu mahakuasa. Allah akan menjamin semuanya.

Namun kita yang kurang percaya ini sering kawatir dengan hidup kita. maka segala bekal dan perlengkapan dibawa. Kita sering kurang mengandalkan Tuhan. Terlalu kawatir dengan keperluan kita sendiri.

Bisa jadi kita malah sibuk memikirkan diri sendiri, bukan mempersiapkan tugas yang dipercayakan kepada kita. Kurang mempersiapkan ekaristi dan membaca Kitab Suci.

Kotbah tidak disiapkan. Karena hanya sibuk menyiapkan bekal perlengkapan, sedang inti dari tugas yakni mewartakan Kerajaan Allah tidak dipersiapkan matang.

Perutusan Yesus kali ini mengajak kita untuk fokus pada tugas sebagai murid, yakni mewartakan Kerajaan Allah dan menyembuhkan orang-orang.

Bukan pada segala tetek bengek segala perlengkapan untuk diri sendiri. Itu semua nanti akan disediakan oleh Tuhan sendiri.

Saya sendiri mengalami. Ketika pecah ban atau motor rusak, ada orang yang membantu. Ketika perut lapar dan haus, ketua umat telah menyediakan makan sampai kenyang.

Ketika ada kesulitan, Tuhan mengirim orang-orang yang bisa mengatasi. Tuhan hanya ingin kita fokus pada tugas perutusan saja. Yang lain-lain akan dijamin dan diatur oleh Tuhan sendiri.

Beranikah kita fokus pada tugas dan mempercayakan semuanya pada pemeliharaan Tuhan?

Membeli bunga tabur di Pasar Kranggan
Untuk nyekar leluhur pada malam Jumatan
Tidak usah takut akan bekal perjalanan
Fokuskan pada tugas perutusan Tuhan

Cawas, suatu pagi yang hening
Rm. A. Joko Purwanto Pr