“INILAH kalau dari warga yang tidak ada kesadaran untuk mendahulukan mobil ambulance. Pasien yang kami kawal telah berpulang ke rumah khalik. Buat keluarga yang ditinggalkan semoga diberi ketabahan. Percayalah pasien sudah sehat dan tidak merasakan kesakitan lagi,” bunyi caption yang diunggah oleh @escorting-ambulance Medan.

Sebuah mobil ambulance sedang membawa pasien untuk berobat malah dihalangi pengguna jalan. Mereka tidak diprioritaskan supaya bisa sampai rumah sakit dengan cepat. Sirene sudah dibunyikan keras, tetapi mobil-mobil tetap di jalur mereka. Akhirnya pasien itu meninggal sebelum sampai di rumah sakit.

Agustus lalu Damis Sutendi mengantarkan bocah yang koma menuju rumah sakit di Garut dengan ambulan. “Pas sampai di kawasan Pasir Bajing, Kecamatan Banyuresmi, ada satu mobil kijang yang ada di depan tidak mau memberikan jalan,” kata Damis. Akhirnya sampai di ruang gawat darurat, tetapi terlambat, anak itu tak bisa diselamatkan.

Waktu Yesus sedang mengajar di rumah ibadat, ada seorang wanita yang telah delapan belas tahun dirasuki roh. Ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri dengan tegak.

“Hai ibu, penyakitmu telah sembuh.” Kata Yesus. Ia menumpangkan tangan atas wanita itu dan seketika dapat berdiri tegak. Hari itu adalah hari sabat. Pengurus rumah ibadat gusar karena Yesus menyembuhkan orang pada hari yang dilarang oleh Taurat.

“Ada enam hari untuk bekerja. Karena itu datanglah pada salah satu hari itu untuk disembuhkan tetapi jangan pada hari Sabat.”

Tetapi Yesus tidak menghiraukan teguran itu. Ia menjawab, “Hai orang-orang munafik, bukankah kalian semua melepaskan lembu dan keledaimu pada hari Sabat dan membawanya ke tempat minum?

Ada hal yang urgent dan mendesak yang harus diprioritaskan. Aturan adalah bentuk kesepakatan bersama. Namun menyelamatkan nyawa orang harus lebih diutamakan dari kesepakatan itu. Kita wajib memberi prioritas kepada ambulance yang membawa pasien, mobil pemadam kebakaran, presiden atau tamu negara.

Yesus mengajarkan kita untuk mengedepankan mana yang penting, urgent dan mendesak yang harus dilakukan demi menyelamatkan orang. Mari belajar tertib di jalan raya. Memberi jalan kepada ambulance yang bertugas adalah bentuk kepedulian kita kepada yang sedang menderita.

Ada rumah baru warnanya pelangi.
Merah kuning hijau siapa gerangan.
Kalau ada ambulance yang berbunyi.
Berilah jalan agar pasien diselamatkan.

Cawas, malam penuh gelak tawa…
Rm. Alexandre Joko Purwanto, Pr