Di suatu persidangan, Hakim itu mengejutkan semua orang yang hadir di ruang sidang. Beliau membebaskan terdakwa kemudian meninggalkan tempat duduknya lalu turun untuk mencium tangan terdakwa.
Terdakwa yang seorang guru SD itu juga terkejut dengan tindakan hakim. Namun sebelum berlarut-larut, sang hakim mengatakan, “Inilah balasan yang harus kulakukan sebagai rasa terima kasihku kepadamu, Guru.”
Rupanya, terdakwa itu adalah gurunya sewaktu SD dan hingga kini ia masih mengajar di SD. Ia menjadi terdakwa setelah dilaporkan oleh salah seorang wali murid, gara-gara ia memukul salah seorang siswanya.
Ia tak lagi mengenali muridnya itu, namun sang hakim tahu persis bahwa pria tua yang duduk di kursi pesakitan itu adalah gurunya.
Yesus mengecam ahli-ahli Taurat dan orang Farisi karena mereka mempraktekkan aturan secara buta. Hukum adalah hukum. Di dalam hukum ada esensi penting yang tidak boleh diabaikan yakni keadilan, belas kasih dan kesetiaan.
Yang satu harus dilakukan, tetapi yang lain jangan diabaikan. Itulah pesan Yesus. Keadilan dan belas kasih adalah dua hal mendasar dalam penerapan hukum.
Orang Farisi dan ahli-ahli kitab itu lebih menekankan hukum secara buta. Mereka bahkan tega menindas orang lain demi terlaksananya hukum.
Hakim itu tahu kalau guru memukul muridnya itu bukan karena benci, dendam atau mau melukai. Dia justru sayang kepada muridnya.
Itu adalah bagian dari proses pengajaran agar anak didiknya mempunyai akhlak yang luhur dan moral yang baik. Hakim itu justru berterimakasih karena pernah dipukul waktu belajar.
Kalau tidak diajar demikian, ia tidak akan menjadi hakim seperti sekarang ini. Jangan disalahkan kalau anak-anak sekarang tidak tahu sopan santun, tidak bisa menghargai orang tua, berani melawan, tidak tahu terimakasih.
Ini semua karena hukum diterapkan secara buta, tanpa melihat rasa keadilan dan belas kasih. Guru takut dilaporkan wali murid karena dianggap melanggar HAM.
Murid salah dibiarkan saja. Akhlak anak hancur karena takut melanggar hukum. Agama seharusnya lebih menekankan kasih sayang dan keadilan. Ia harus membebaskan orang dari rasa takut.
Yesus mengajak kita untuk mengerti esensi hukum. Jangan hanya melaksanakan hukum secara buta.
Raja Dangdut adalah A. Rafik
Ada gadis cantik matanya melirik
Jadi orang tidak usah munafik
Banyak omong perilakunya tidak baik
Cawas, suatu senja
Rm. A. Joko Purwanto Pr