KETIKA Prabu Kresna diundang ke Wirata untuk membahas kembalinya Kerajaan Hastina Indrapasta dan seluruh jajahannya kepada Pandawa, Raja bijaksana itu menyediakan diri untuk menjadi duta para Pandawa.

Ia beranggapan bahwa duta ini adalah yang terakhir dan harus berhasil. Jika para Kurawa tidak mau mengembalikan negara yang menjadi hak para Pandawa, maka perang baratayuda pasti terjadi.

Kresna menggambarkan perang ini bukan hanya perang darah Barata, tetapi perang batin antara semua manusia di bumi. Perang menegakkan kebenaran antara sifat manusia yang merusak (Kurawa) dan yang memelihara kehidupan (Kresna dan para Pandawa).

Perang dalam batin manusia antara nafsu jahat dan kebaikan. Pandawa dan Kurawa itu hanyalah wakil dari umat manusia sendiri yag selalu mengalami peperangan dalam batinnya. Kejahatan harus ditumpas oleh kebaikan.

Dalam bacaan Injil hari ini,Yesus menggambarkan masa kedatangan Anak Manusia. Sebelum waktu itu tiba, ada berbagai macam peristiwa dunia yang menggemparkan.

Ada tanda-tanda di langit yang membingungkan. Masa ketika keruntuhan Yerusalem akan segera tiba. Orang diajak untuk menyiapkan diri saat Anak Manusia datang. Itulah saatnya Baratayuda.

Itulah saat yang menentukan. Orang diajak untuk siap siaga. Yesus berkata, “Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.”

Menghadapi hari-hari akhir saat Anak Manusia datang, orang harus menyiapkan diri seperti ksatria yang siap ke medan perang. Kematian itu harus dihadapi.

Orang tidak bisa menghindarinya. Sama seperti para Pandawa dan Kurawa harus menghadapi baratayuda. “Becik ketitik, ala ketara” kebaikan dan kejahatan akan kelihatan.

Hanya ada dua hal itulah yang ada dalam diri manusia ketika menghadapi kematian yakni kebaikan dan kejahatan.

Maka pertolongan kita hanyalah pada Tuhan. “Bangkitlah dan angkatlah mukamu.” Seperti seorang ksatria yang menang dalam peperangan, ia bangkit tegak dengan muka yang tegar, demikianpun kita harus berjuang mengalahkan kejahatan dan tegak berdiri di hadapan Anak Manusia.

Dia akan memberi kita mahkota kemenangan. Penyelamatan itu sudah dekat di depan kita.

Dunia ini adalah arena baratayuda bagi kita. marilah kita dengan gagah berani berjuang membela kebaikan agar bisa mengalahkan kejahatan. Bersama Kristus Sang Anak Manusia kita pasti menang.

Pergi piknik ke waduk sarangan
Singgah ke Tawangmangu membeli mangga
Baratayuda adalah arena perjuangan
Mengalahkan kejahatan adalah cita-citanya

Cawas, mendung hanya menggoda
Rm. A. Joko Purwanto Pr