KALAU kita naik pesawat, kita tidak mengenal siapa pilotnya. Tetapi kita percaya bahwa dia akan membawa kita ke tempat tujuan dengan selamat.

Begitu juga kalau kita naik kereta api atau naik bus. Kita tidak mengenal masinis atau sopir bus, namun kita yakin bahwa dia akan membawa kita dengan aman.

Tetapi kalau kita mau ke sorga, kita mesti mengenal siapa yang bisa membawa ke sorga itu dengan aman dan selamat. Kita tidak boleh sembarang percaya kepada orang-orang yang menjanjikan sorga.

Ada orang yang menyuruh kita berani mati demi sorga tetapi dia sendiri takut melakukannya. Kita mesti mengenal orang yang memang menjaminkan hidupnya sendiri demi kerajaan sorga.

Yesus menguji sejauhmana pengenalan para murid tentang diri-Nya. Ia memancing mereka dengan pertanyaan, “Kata orang siapakah Anak Manusia itu?”

Para murid mudah menjawabnya, “Ada yang mengatakan Yohanes Pembaptis, ada yang mengatakan Elia, dan ada pula yang mengatakan Yeremia atau salah seorang dari para nabi.”

Pertanyaan semakin dipertajam, bukan kata orang, tetapi menurut diri mereka sendiri, “Menurut kamu siapakah Aku Ini?” Simon Petrus menjawab, “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup.”

Itulah pengenalan pribadi Simon bahwa Yesus adalah Anak Allah yang hidup. Karena Petrus mengenal siapa Yesus, maka dia dipercaya untuk memegang kunci kerajaan sorga.

Petrus yakin bahwa Yesus adalah Anak Allah. Maka Yesus juga percaya kepada Petrus untuk diberi wewenang memegang kunci kerajaan sorga.

“Kepadamu akan Kuberikan kunci kerajaan sorga. Apa yang kauikat di dunia akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia akan terlepas di sorga.”

Kita bisa percaya kepada pilot yang tidak kita kenal. Kalau kita mau ke sorga, kita mesti percaya kepada orang yang sungguh kita kenal. Dia yang mau mati demi keselamatan kita, bukan orang yang menyuruh kita mati demi kepentingannya.

Kematian Yesus itu bukti bahwa Dia menjamin keselamatan kita di sorga. Apakah kita sungguh mengenal Yesus? Apakah sungguh kita mengikuti sabda-Nya?

Kalau Yesus bertanya kepada anda, “siapakah Aku ini menurutmu?” Apa jawabanmu kepada-Nya?

Menaiki moge di siang hari.
Menggenjotnya berkali-kali.
Mengenal Kristus secara pribadi.
Pasti ketemu sorga yang kita cari.

Cawas, tampah kecil…
Rm. A. Joko Purwanto, Pr