“Sapa Bisa Nawu Segara?”

(Siapa bisa nguras air laut?)

Salah satu misteri yang paling sulit dimengerti dalam iman kekristenan adalah mengenai istilah Tritunggal Maha Kudus. Tritunggal sebenarnya istilah untuk menyebutkan “Allah itu satu tetapi mempunyai tiga Pribadi”.

Kenapa sulit dipahami oleh manusia? Karena manusia tidak bisa dengan sempurna memahami Allah yang begitu besar dan begitu sempurna. Manusia hanya ciptaan, tak mungkinlah memahami kesempurnaan Sang Pencipta.

Manusia dikaruniai budi dan hati nurani untuk terus menyingkapkan misteri-misteri ilahi. Ada yang mencoba menjelaskan dengan gambaran matahari yang menyinari dengan cahaya dan memberi rasa hangat. Matahari, cahaya dan panas itu tiga hal yang menyatu.

Ada lagi perumpamaan tentang segitiga. Kendati sudutnya tiga namun satu kesatuan. Ada pula gambaran tentang kopi, susu dan gula menjadi satu minuman yang nikmat. Semua gambaran itu tetap tidak memadai. Pikiran manusia sangat terbatas menghadapi misteri ilahi.

Allah Bapa adalah pribadi pertama dalam Allah Tritunggal. Kita pertama – tama mengenal Allah Bapa karena Yesus sendiri sering berdoa kepada Bapa-Nya di surga. Sama seperti yang telah Yesus katakan, “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa” (Yohanes 14:7, 9).

Dengan mengenali karya dan sabda Tuhan Yesus, kita secara langsung juga mengenal Allah Bapa itu sendiri karena Yesus dan Bapa adalah satu.

Sebelum mengenal Bapa melalui Yesus, kita mengenal Allah Sang Pencipta. Dialah yang memanggil Abraham menjadi suatu bangsa. Dialah yang membimbing kaum Israel, keturunan Abraham keluar dari Mesir. Dan karena cinta-Nya yang besar, Allah Bapa mengutus Yesus sebagai pribadi yang kedua.

Karena dosa, relasi Allah terputus dengan manusia. Allah mengutus Yesus menjelma menjadi manusia untuk menjembatani dua pihak yang jauh. Dengan penjelmaan Yesus, kita bisa mengenal secara lebih dekat Allah sebagai Bapa. Karena Yesus, kita mengenal Allah adalah kasih.

Pribadi ketiga adalah Roh Kudus. Roh itu dianugerahkan oleh Yesus kepada kita untuk mengikuti-Nya. Karena Roh Kudus, kita diajak untuk melakukan segala sesuatu yang diperintahkan Yesus. Karena Roh Kudus, kita dibimbing melakukan amal kasih sebagaimana Yesus mencontohkan bagi kita.

Bagaimana pun juga, kalau orang tidak membuka hati dengan kasih, tak akan mampu memahami misteri Tritunggal ini. Orang yang tidak percaya, dijelaskan bagaimana pun tak akan menangkap.

Kemampuan itu adalah karunia Allah. Mari kita mohon agar kita diberi rahmat-Nya sehingga bisa mengalami relasi kasih Allah Tritunggal.

Bunga melati bunga selasih.
Menghiasi kepala gadis remaja.
Allah Tritunggal adalah kasih.
Hanya dengan kasih kita mengenal-Nya.

Cawas, doa tiada putus…
Rm. Alexandre Joko Purwanto.